Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan harga berbagai macam jenis beras, akan merangkak naik, disebabkan panen tanaman padi di daerah setempat, juga di berbagai daerah lainnya, sudah habis.
"Harga berbagai macam jenis beras akan naik, sebab sekarang ini panen tanaman padi sudah hampir habis," kata Pemilik UD Barokhah Alam di Kecamatan Balen, Bojonegoro Khafidz Al Amin, di Bojonegoro, Jumat.
Ia menyebutkan harga beras kualitas premium di tingkat petani sekarang ini berkisar Rp7.250-Rp7.300 per kilogram, meningkat sekitar Rp100 per kilogram, dibandingkan sepekan lalu.
Harga beras yang berlaku itu, hampir sama dengan harga pembelian pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp7.300 per kilogram.
"Kalau panen habis harga beras akan terus merangkak naik, bisa mencapai Rp500 per kilogramnya," jelas pemilik penggilingan padi di Kecamatan Balen itu.
Lebih lanjut ia menjelaskan perolehan pembelian beras di tingkat petani mulai turun hanya sekitar 40 ton per hari, yang biasanya bisa mencapai 60 ton per hari. Beras yang dibeli itu, kemudian diproses, untuk dijual ke pasaran dengan harga mulai Rp7.750-Rp9.100 per kilogram.
"Ya, saya lebih banyak melayani permintaan pasar ke luar daerah, seperti Madura, dan Bali, dibandingkan harus mengirimkan beras ke bulog," jelas dia.
Terkait kenaikan harga beras dibenarkan seorang pemilik penggilingan padi di Desa Mbutoh, Kecamatan Sumberrejo, Suto Wardoyo, yang memperkirakan kenaikan harga beras yang terjadi bisa mencapai Rp500 per kilogram.
"Kalau panen habis harga beras bisa naik sekitar Rp500 per kilogram," tandasnya.
Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis, menambahkan harga beras panenan baru di tingkat konsumen di pasar setempat berkisar Rp7.500-Rp8.000 per kilogram.
Sedangkan harga beras kualitas super produksi lokal, juga sejumlah kecamatan di Tuban, berkisar Rp9.000-Rp10.500 per kilogram.
"Harga beras di tempat kami masih stabil. Tapi, perolehan pembelian saya mulai turun hanya sekitar 6 ton per hari, yang biasanya bisa memperoleh 8 ton per hari, karena panen sudah hampir habis," ucapnya.
Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Eldal Sulaiman, optimistis masih bisa memperoleh beras, meskipun panen tanaman padi di wilayah kerjanya, Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, sudah mulai menipis.
"Meskipun panen berakhir, tapi masih banyak gabah di petani, sehingga pembelian beralih ke beras. Sekarang ini perolehan pengadaan di wilayah kerja kami masih stabil berkisar 1.000-2.000 ton gabah per hari," ucapnya. (*)