Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berencana mengajukan usulan tambahan pupuk bersubsidi kepada Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, karena adanya peningkatan jumlah areal tanaman padi dan jagung di kawasan hutan.
"Usulan tambahan alokasi pupuk akan segera kami kirimkan kepada Dinas Pertanian Pemrov Jawa Timur," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, di Bojonegoro, Rabu.
Lebih lanjut ia menjelaskan usulan tambahan alokasi pupuk bersubsidi di daerahnya itu, karena ada tambahan tanaman padi seluas 16.001 hektare dan jagung 1.962 hektare, di kawasan hutan.
Tanaman padi dan jagung di kawasan hutan di wilayah selatan di daerahnya itu, merupakan tanaman musim tanam (MT) II, pada April-Mei.
"Usulan tambahan alokasi pupuk juga memperhitungkan kekurangan kebutuhan pupuk berbsidi berdasarkan data rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) pada 2016," jelas dia.
Sesuai RDKK tahun ini, lanjut dia, untuk pupuk Urea 76.075 ton, SP 36-32.987 ton, ZA 37.049 ton, NPK 97.397 ton dan petroganik 158.352 ton.
Namun, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, tahun ini menetapkan alokasi pupuk bersubsidi di daerah setempat untuk Urea 54.922 ton, SP 36-15.317 ton, ZA 20.838 ton, NPK 38.899 ton dan petroganik 25.511 ton.
Oleh karena itu, ia kemudian mengusulan tambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk Urea Urea 29.385 ton, SP 36 - 20.397 ton, ZA 18.106 ton, NPK 63.755 ton dan petroganik 139.341 ton, sudah termasuk adanya tambahan tanaman padi dan jagung di kawasan hutan.
"Dinas Pertanian Pemprov Jawa Timur, biasanya di tahun-tahun lalu, menyetujui usulan tambahan alokasi pupuk bersubsidi sekitar Juni," tandasnya.
Namun, menurut dia, kalau memang usulan tambahan pupuk bersubsidi tidak memperoleh persetujuan, maka kekurangan pupuk bersubsidi, akan memanfaatkan alokasi pupuk, yang menjadi alokasi di bulan berikutnya.
Begitu pula, lanjut dia, kalau memang alokasi pupuk bersubsidi di daerahnya tahun ini tidak mencukupi, karena tidak memperoleh tambahan, maka akan memanfaatkan alokasi pupuk bersubsidi untuk 2017.
Ia menambahkan target produksi tanaman padi di daerahnya tahun ini ditetapkan sebesar 945.100 ton gabah kering giling (GKG), meningkat dibandingkan pencapaian produksi tanaman padi sebesar 907.000 ton GKG.
"Kami optimistis target produksi tanaman padi tahun ini bisa tercapai," ucapnya, menegaskan. (*)