Banyumas (Antara) - Dua tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Lumbir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bernama Darsini dan Kurniati diduga hilang di Malaysia.
Saat ditemui di rumahnya, suami Darsini, Saliman Sutarno mengatakan bahwa istrinya berangkat ke Malaysia sebagai TKI melalui PT Total Persada Cabang Cilacap pada tahun 2013.
"Dua tahun pertama sejak dia berangkat ke Malaysia, kami masih berkomukasi dengan baik. Namun, sejak 1 tahun terakhir, saya kehilangan kontak karena dia tidak bisa dihubungi lagi," kata ayah dua anak itu.
Saat komunikasi masih terjalin dengan baik, kata dia, Darsini sering berkirim surat dan paket ke kampung halamannya, RT 03, RW 01, Desa Lumbir, Kecamatan Lumbir, Banyumas.
Akan tetapi, dia mengaku heran karena istrinya menggunakan nama Anisah dalam surat maupun paket yang dikirim ke rumah.
Sebelum hilang kontak, lanjut dia, istrinya sempat mengabarkan jika akan ada razia besar-besaran terhadap TKI ilegal di Malaysia untuk dideportasi ke Indonesia.
"Dahulu, istri saya setiap bulannya mengirim uang untuk biaya sekolah anak-anak kami. Namun, sejak 1 tahun terakhir, dia tidak lagi mengirim uang sehingga anak pertama kami tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMA," kata pria yang bekerja sebagai buruh itu.
Sementara itu, suami Kurniati, Slamet Winardi mengaku telah kehilangan kontak dengan istrinya yang bekerja sebagai pelayan rumah makan di Malaysia sejak 3 tahun terakhir.
Sebelum bekerja sebagai pelayan rumah makan, kata dia, Kurniati sempat menjadi buruh di sebuah pabrik konveksi.
"Istri saya berangkat bekerja ke Malaysia melalui PT Danamon Wahana Tenaga Kerja Cabang Ajibarang, Banyumas, sejak 2006 dan belum pernah pulang. Kami pernah memintanya untuk pulang, dia tidak menghiraukan," katanya.
Sejak berangkat ke Malaysia, kata dia, Kurniati sering memberi kabar melalui telepon maupun surat. Namun, setelah 7 tahun bekerja, tidak pernah ada kabar.
Bahkan, lanjut dia, surat yang dikirimkan ke alamat terakhir yang ditempati Kurniati, yakni 721 Lorong Senangin 3/5, Taman Senangin 09000 Kulim Kedah, Malaysia, tidak pernah ada balasannya.
"Saya dan anak-anak sangat mencemaskan kondisi Kurniati. Kami pernah menanyakannya ke PT Danamon Wahana Tenaga Kerja Cabang Ajibarang. Namun, sampai sekarang tidak ada kejelasan," katan warga warga RT 02, RW 01, Desa Lumbir itu.(*)