Jember (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Jawa Timur, melakukan evaluasi terhadap trayek angkutan kota karena dinilai rutenya sudah tumpang tindih antara trayek satu dengan trayek lainnya.
"Dari 17 trayek angkutan kota yang ada, sebanyak 13 trayek di antaranya saling tumpang tindih rutenya, sehingga harus dievaluasi," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember, Isman Sutomo di Jember, Selasa.
Menurut dia, sekitar 80 persen trayek angkutan kota di Jember tidak sesuai dengan trayek yang ada karena sebagian angkutan kota tidak melalui jalur trayek yang sudah ditentukan sebelumnya.
"Dari belasan trayek yang ada, hanya empat trayek yang benar-benar aktif dan dilewati sesuai dengan trayek yang sudah ditentukan, sehingga evaluasi dan revitalisasi angkutan kota adalah hal yang bisa dikatakan sangat mendesak," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, trayek yang ada saat ini sudah cukup lama tidak diubah dan tidak disesuaikan dengan kondisi terbaru Kabupaten Jember, sehingga terjadi penumpukan di salah satu ruas jalan.
"Ada juga daerah-daerah atau titik yang sebenarnya padat penduduk, namun tidak dijangkau oleh angkutan kota seperti di daerah Mastrip dan Tegal besar. Padahal disana Banyak sekali permukiman penduduk," kata mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jember itu.
Sementara Kepala Bidang Transportasi Dishub Jember Siswanto mengatakan selama ini angkutan kota mengeluhkan sepinya penumpang, apabila benar-benar mengikuti rute yang diberikan pihak Dishub Jember.
"Padahal, jika memang mereka mengeluhkan sepi penumpang di trayek awal, maka pihak angkot sebenarnya bisa meminta kepada Dishub untuk diberikan trayek baru. Hasil evaluasi tercatat jumlah penumpang yang menggunakan angkutan kota hanya berkisar 20- 40 persen," tuturnya.
Jika kondisi itu terus dibiarkan begitu saja, lanjut dia, maka pengelola angkutan perkotaan akan mengalami kerugian. Apalagi, rencananya nanti Dishub Jember juga akan mengoperasikan Bus Rapid Transport (BRT) sebanyak 25 armada bus baru di jalur utama di Jember untuk memberikan tambahan pelayanan kepada masyarakat.
"Rencananya akan ada delapan rute baru untuk angkutan perkotaan terutama akses ke perumahan- perumahan. Dengan demikian diharapkan akan dapat mengatasi permasalah angkutan yang ada di Jember selama ini," katanya.*