Sumenep (Antara Jatim) - Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Sumenep meminta Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Komjen Pol Budi Waseso memperjelas pernyataannya tentang santri setempat yang mengonsumsi narkotika untuk menambah stamina saat melakukan dzikir malam.
"Pernyataan tersebut membuat pengurus, warga NU, dan pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Sumenep, bingung. Hingga sekarang belum ada data yang masuk ke kami tentang adanya santri yang berperilaku seperti itu (konsumsi narkotika untuk dzikir)," kata Sekretaris PC NU Sumenep, A Warits di Sumenep, Jawa Timur, Sabtu.
Pada Jumat (11/3), Komjen Pol Budi Waseso di Jakarta menyatakan seorang santri yang merupakan anak kiai di Sumenep mengonsumsi narkotika jenis ekstasi untuk menambah stamina saat dzikir malam.
Dalam kesempatan itu pula sebagaimana yang dimuat oleh sejumlah media massa, Komjen Pol Budi Waseso menyatakan kondisi tersebut membuktikan peredaran narkotika telah merambah ke semua lini.
Warits menilai pernyataan pimpinan BNN itu menimbulkan opini yang tidak enak di kalangan masyarakat tentang santri dan ponpes secara umum.
"Ponpes itu didirikan untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa yang berakhlaqul karimah. Tentunya, tidak mungkin pimpinan dan pengurus ponpes membiarkan santrinya mengonsumsi narkotika dengan alasan menambah stamina saat melakukan dzikir malam," ucapnya.
Ia berharap pimpinan BNN secepatnya memberikan penjelasan yang rinci tentang santri di Sumenep yang mengonsumsi narkotika untuk menambah stamina saat melakukan dzikir malam.
"Jangan mengeluarkan pernyataan secara global atau umum tentang santri dan ponpes. Ini persoalan sensitif bagi kami dan kami di NU Sumenep tidak bisa menerima diperlakukan seperti itu," katanya.
Warits yang juga Ketua KPU Sumenep itu menjelaskan, secara kelembagaan, NU sejak dulu telah menyatakan perang dengan peredaran gelap narkotika, karena merusak mental dan moral para penggunanya.
"Narkotika itu musuh bersama semua elemen masyarakat di Indonesia. NU secara kelembagaan pun telah mewajibkan warganya untuk perang atas narkotika," ujarnya. (*)