Trenggalek (Antara Jatim) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggelar perekaman KTP elektronik (e-KTP) secara "jemput bola" atau dari pintu ke pintu rumah warga yang belum masuk memiliki data kependudukan KTP secara nasional tersebut.
"Ya, saat ini kami melayani program pembuatan e-KTP secara jemput bola, karena sampai sekarang masih banyak warga yang belum memiliki KTP model baru dan berskala nasional," kata Kepala Dispendukcapil Trenggalek, Ekanto Malipurbowo di Trenggalek, Kamis.
Namun pelaksanaan program e-KTP secara jemput bola itu tidak serta-merta dilakukan oleh tim dispendukcapil secara acak dan tanpa perencanaan.
Menurut Ekanto, prosedur pelaksanaan program e-KTP secara "door-to-door" atau dari pintu ke pintu tersebut tetap memalui prosedur birokrasi, yakni adanya adanya permintaan resmi dari pemerintah desa bersangkutan.
"Dengan demikian, tim perekaman baru turun begitu ada permintaan dari desa," ujarnya.
Ekanto menambahkan, proses perekaman ini pun juga untuk menelisik sejauh mana jumlah penduduk Trenggalek.
Alasannya, kata dia, dari data jumlah penduduk Trenggalek yang mencapai 791.946 jiwa, bisa saja menurun karena faktor perpindahan domisili dan lain sebagainya.
"Mungkin ada penurunan jumlah, tetapi dengan begitu bisa diketahui pasti jumlah penduduk Trenggalek saat ini berapa," kata Ekanto.
Ekanto mengakui, dari total jumlah penduduk Trenggalek tersebut, yang belum mengikuti proses perekaman KTP elektronik diperkirakan mencapai 50 ribu lebih.
"Banyak warga yang tidak tercakup program e-KTP sebelumnya karena sudah berusia lanjut, sakit dan lain sebagainya. Akibatnya, mereka tidak bisa dipaksakan untuk datang ke lokasi perekaman kecuali tim harus door to door," ujarnya.(*)
Dispendukcapil Trenggalek "Jemput Bola" laksanakan Program e-KTP
Kamis, 10 Maret 2016 19:14 WIB
"Banyak warga yang tidak tercakup program e-KTP sebelumnya karena sudah berusia lanjut, sakit dan lain sebagainya. Akibatnya, mereka tidak bisa dipaksakan untuk datang ke lokasi perekaman kecuali tim harus door to door," ujarnya.