Kota Madiun (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Madiun menggencarkan pelayanan keliling perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di antaranya di sekolah dan kelurahan guna mempercepat target perekaman.
Kepala Dispendukcapil Kota Madiun Agus Triono di Madiun, Rabu, mengatakan pihaknya menempuh strategi jemput bola ke sekolah-sekolah dan kelurahan agar target perekaman segera tercapai.
Berdasarkan data hingga akhir September 2025 masih ada 11.768 warga yang belum melakukan perekaman.
"Dengan layanan keliling sekolah dan kantor kelurahan, kami berupaya mendekatkan layanan supaya masyarakat lebih mudah dan cepat melakukan perekaman KTP," ujar Agus.
Menurut dia layanan jemput bola di sekolah tersebut sejauh ini telah menyambangi sejumlah lokasi, di antaranya di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 4, SMKN 5 Kota Madiun, serta Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo.
"Untuk jadwal sudah kita sampaikan ke sekolah masing-masing. Jadwal kami sampaikan lebih dulu agar siswa bersiap. Beberapa kendala memang muncul di lapangan. Sebab ada siswa yang menunda perekaman karena alasan penampilan, atau warga yang sibuk bekerja," kata dia.
Selain perekaman e-KTP, petugas di kelurahan juga melayani pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) dan Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Di lokasi kelurahan, masyarakat dibantu menginstal aplikasi IKD dan difasilitasi pengambilan foto langsung.
Kegiatan jemput bola layanan di sekolah ataupun kelurahan biasanya berlangsung dua hari di setiap lokasi. Proses perekaman meliputi pengambilan foto, tanda tangan elektronik, dan sidik jari, dengan waktu sekitar lima menit per orang.
Ia menambahkan, program layanan mendatangi lokasi tersebut sangat membantu warga yang kesulitan datang langsung ke kantor Dispendukcapil.
Salah satu peserta perekaman, siswa kelas XI SMAN 4 Madiun, Daffa, mengaku senang dan terbantu dengan kegiatan perekaman di sekolah karena tidak perlu datang ke kantor Dispendukcapil.
"Lebih praktis dan waktunya efisien. Prosesnya juga cepat dan bisa langsung berkonsultasi soal data," kata Daffa.
