Bondowoso (Antara Jatim) - Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Perhubungan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur berencana menggunakan aplikasi android sebagai sarana promosi wisata untuk memudahkan wisatawan mendapatkan informasi yang lengkap.
Kepala Disparporahub Kabupaten Bondowoso Harry Patriantono di Bondowoso, Kamis mengatakan untuk promosi dengan menggunakan aplikasi android itu terutama pada objek wisata Kawah Ijen yang selama ini dikenal turis asing karena fenomena api birunya.
"Dengan menggunakan aplikasi andorid maka wisatawan Nusantara maupun mancanegara lebih mudah mengaksesnya," ucapnya.
Ia juga mengemukakan, promosi menggunakan aplikasi android dirasa sangat penting. Karena seiring kemajuan teknologi masyarakat akan lebih banyak menggunakan telepon cerdas tersebut untuk berbagai keperluan, termasuk mengakses tujuan wisata dan fasilitasnya di suatu daerah.
"Saya sangat optimistis dengan menggunakan aplikasi android, tamu wisata yang berkunjung ke Bondowoso akan semakin banyak, karena aksesnya semakin mudah didapat oleh mereka," tuturnya.
Harry Patriantono menambahkan, tempat wisata yanga ada di Bondowoso, khususnya di Kecamatan Sempol bukan hanya Kawah Ijen. Di daerah penghasil ini juga ada objek Kawah Wurung, kebun kopi, air terjun Blawan dan lainnya.
Sementara itu praktisi pariwisata Bondowoso Slamet Riyadi, juga mengakui banyaknya turis asing yang bertanya mengenai informasi lengkap objek wisata di daerah itu yang bisa diakses secara mudah oleh wisatawan.
"Mereka ingin ada informasi lengkap, tempat makan di mana, hotel apa saja. Kemudian jarak objek wisata dari kota berapa kilometer. Termasuk di dalamnya informasi mengenai bank dan tempat ibadah," ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bondowoso ini.
Informasi lain yang sering dibutuhkan oleh wisatawan asing, katanya, adalah tempat penukaran uang yang dekat dengan lokasi menginap para turis tersebut. Mereka juga membutuhkan informasi mengenai sarana ransportasi yang bisa digunakan jika ingin menuju ke lokasi tertentu.
Slamet sangat mendukung jika pemerintah daerah menggunakan fasilitas teknologi komunikasi untuk mendukung berkembangnya dunia wisata di kabupaten yang dikenal sebagai penghasil penganan tapai tersebut. (*)