Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan daerah hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, masuk siaga banjir dalam menghadapi meluapnya Bengawan Solo.
"Daerah hilir, Jawa Timur, sejak tadi pagi masuk siaga banjir, karena ketinggian air Bengawan Solo terus merangkak naik," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Pandu, Senin.
Sesuai data di posko, ketingian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro, mencapai ketinggian 13,30 meter (siaga hijau-I), Senin pukul 06.00 WIB.
"Ketinggian air di Bojonegoro masuk siaga banjir dengan ketinggian air 13,00 meter sejak pukul 03.00 WIB," jelas dia.
Ia memperkirakan ketinggian air pada papan duga Bengawan Solo di Bojonegoro, mengalami peningkatan setiap jam sekitar 0,30 meter.
Begitu pula, lanjut dia, ketingian air pada papan di Lamongan, mulai Babat, Plangwot/Laren, Karanggeneng, dalam waktu bersamaan juga sudah masuk siaga banjir, dengan ketinggian 7,17 meter (siaga I), 5,10 meter (siaga II), dan Karanggeneng 3,74 meter (siaga I).
"Bertambahnya air di daerah hilir, Jawa Timur, akibat pasokan air dari daerah hulu, Jawa Tengah dan Ngawi, juga pengaruh hujan lokal," paparnya.
Hal itu, lanjut dia, bisa diketahui dari ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, yang semula ketinggian airnya hanya 26,30 meter, naik tajam menjadi 27,16 meter, Senin pukul 06.00 WIB.
"Jelas ada pasokan air dari daerah hulu, tapi kami belum memperoleh informasi meningkatnya ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi," jelas dia.
Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, sebelumnya, meminta tim penanggulangan bencana banjir di daerah hilir Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo.
"Pemantauan ketingian air Bengawan Solo yang semula tiga jam sekali, sekarang dilakukan setiap jam sekali, karena sudah masuk siaga banjir," jelas dia.
Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempa, di Bojonegoro daerah yang rawan dilanda banjir Bengawan Solo, tercatat sebanyak 146 desa yang tersebar di 16 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kalitidu, Trucuk, Dander, Kota dan Kanor.
Selain itu, banjir bandang juga rawan melanda 32 desa yang tersebar di 10 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Temayang, Tambakrejo, Sukosewu, Kapas, juga kecamatan lainnya.(*)