Surabaya, (Antara Jatim) - Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Jawa Timur membantah adanya dugaan pengendalian narkoba dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) oleh narapidana seperti yang dirilis oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso.
Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Jawa Timur Budi Sulaksana, Jumat, mengatakan, tidak ada pengendalian narkoba dari dalam lembaga pemasyarkatan.
"Bahkan kami rutin melakuan razia di dalam Lapas untuk memantau apakah ada peredaran narkoba atau tidak di dalam lapas tersebut," katanya.
Ia mengemukakan, nama Sodikin yang menjadi narapidana narkoba di Lapas Porong yang disebut-sebut memiliki jaringan dengan bandar narkoba EP itu tidak benar.
"Sodikin alias Didos memang ada di dalam Lapas Porong, tetapi saat ini yang bersangkutan mendapatkan pengawasan ketat dari petugas lapas, termasuk akses dengan siapa bertemu sudah terkontrol dengan baik," katanya.
Selain itu, di dalam kamar narapidana Didos juga tidak ditemukan alat penghubung seperti telepun genggam atau juga yang lainnya.
"Bahkan dalam catatan kami, hanya istrinya yang paling sering menjenguk di dalam Lapas Porong. Dan itupun sudah ada datanya kapan kunjungan tersebut dilakukan," katanya.
Ia sendiri mengaku kaget dengan pernyataan Kepala BNN yang menyebutkan kalau ada pengendalian narkoba dari dalam lapas seperti yang disebutkan itu.
"Kami juga sering melakukan koordinasi dalam bentuk razia bersama dengan BNN Provinsi Jawa Timur terkait dengan pemberantasan narkoba di dalam lapas ini," katanya.
Ia mengatakan, beberapa waktu yang lalu pihaknya juga sudah melakukan razia di Lapas Malang, dalam operasi tersebut juga melibatkan berbagai pihak.
"Bahkan teman-teman media juga diperbolehkan untuk melihat dari dekat bagaimana kami melakukan razia terhadap sejumlah narapidana yang ada di dalam lapas," katanya.(*)