Blitar (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menyiapkan kendaraan berupa bus
untuk menjemput pengikut kelompok masyarakat yang menamakan diri
Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pascakebakaran yang melanda permukiman
mantan kelompok itu di Kalimantan.
"Kami siapkan satu bus untuk mengangkut mereka. Dari laporan awal yang masuk, ada 29 warga Kabupaten Blitar yang tinggal di sana," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Blitar Puguh Imam Susanto di Blitar, Kamis.
Ia mengatakan, dari 29 warga Kabupaten Blitar itu, lima di antaranya diketahui masih anak-anak. Saat ini bus untuk menjemput mantan pengikut Gafatar itu sudah siap.
Pemkab masih koordinasi dengan pemerintah di Kalimantan. Jika rombongan dari Kalimantan sudah berangkat, tim dari Kabupaten Blitar juga berangkat.
"Kami berencana ke Semarang menjemput mereka. Saat ini, kami tinggal menunggu koordinasi dengan pemerintah di Kalimantan, jika mereka sudah memberangkatkan, kami juga berangkat," paparnya.
Ia mengatakan, satu bus itu diperkirakan cukup untuk tempat mengangkut warga Kabupaten Blitar yang diduga menjadi pengikut Gafatar tersebut. Nantinya, bus itu juga akan dikawal sejumlah anggota dari Polres Blitar, Kodim, sampai Kesbangpol Kabupaten Blitar.
Lebih lanjut, ia mengatakan nantinya jika seluruh pengikut Gafatar itu sudah naik bus, mereka akan diangkut dan ditempatkan dulu di balai latihan kerja (BLK) yang ada di Kecamatan Garum.
"Nanti ada dari MUI yang juga memberikan pengarahan. Mereka nantinya juga akan kami identifikasi lagi, termasuk memastikan alasan mereka pergi di Kalimantan. Sebab, dari laporan yang masuk ke kami, mereka mengajukan izin untuk mencari kerja di Kalimantan," ungkapnya.
Ia pun berharap, jika mereka sudah pulang, baik keluarga ataupun tetangga mereka bisa menerima baik seperti sebelum ada kejadian tersebut. Hal itu sebagai bentuk penghargaan pada mereka.
"Kami juga akan sampaikan pada keluarga, jangan sampai ditolak," harapnya.
Di Kabupaten Blitar, sejumlah anggota keluarga memang melaporkan telah kehilangan keluarga mereka dan diduga bergabung dengan Gafatar. Mereka berpamitan menuju ke Kalimantan yang rata-rata berangkat sejak Oktober 2015. Kasus itu sudah ditangani Polres Blitar, termasuk mengusut kepastian warga yang dilaporkan hilang itu.
Sebuah permukiman yang disebut didiami oleh warga mantan pengikut Gafatar di Desa Moton Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dibakar massa pada Selasa (19/1) petang sekitar pukul 15.20 waktu setempat. Kampung itu dihuni ratusan orang dari berbagai daerah di Indonesia.
Pemerintah setempat sudah membuat keputusan untuk memulangkan warga tersebut, lewat jalur laut atau dengan kapal tujuan ke Semarang dan Surabaya. Diketahui Gafatar memiliki lahan sekitar 5.000 hektare di Kalimantan yang akan dikelola anggotanya sebagai lahan pertanian. (*)