Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak 51 sekolah di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, rencananya akan menggelar ujian nasional (UN) tahun 2016 dengan berbasis komputer atau "computer based test" (CBT).
Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Tri Wiyono, Rabu, mengatakan, hasil yang cukup memuaskan dari penerapkan sistem CBT pada UN tahun 2015 lalu, membuat banyak sekolah ingin melakukan serupa pada UN tahun ini.
"Alhasil, sebanyak 51 sekolah telah berencana menerapkan UN dengan berbasis komputer tersebut pada tahun ini," ujar Tri Wiyono kepada wartawan.
Menurut dia, jumlah sekolah yang menerapkan UN berbasis komputer itu lebih banyak dibandingkan dengan UN tahun 2015 yang hanya mencapai sembilan sekolah saja.
"Saat ini puluhan sekolah yang berencana melakukan UN CBT tersebut sedang menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar pada saat pelaksanaan UN nanti berjalan lancar," kata dia.
Setelah menyiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur, nantinya akan ada tim verifikasi yang menilai apakah sekolah bersangkutan layak atau tidak mengikuti UN berbasis komputer.
Tri Wiyono menambahkan, dinas meminta masing-masing sekolah mulai mempersiapkan para siswanya untuk menghadapi ujian nasional, baik yang secara manual maupun berbasis komputer. Hal itu agar hasil yang UN yang diperoleh nantinya cukup memuaskan.
Meski tidak menentukan kelulusan, nilai hasil UN nantinya memiliki peranan penting sebagai bahan pertimbangan bagi siswa tingkat SMA dan sederajat yang ingin melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi.
Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah melakukan inovasi dengan menggelar ujian nasional berbasis komputer, sebagai pengganti UN manual. Dengan UN berbasis komputer, panitia tidak memerlukan kertas untuk bahan soal maupun lembar jawaban sehingga lebih praktis.
Kemdikbud mensyaratkan, setiap sekolah yang diizinkan menerapkan UN berbasis komputer harus memenuhi beberapa kriteria, yakni, ketersediaan komputer, operator server maupun jaringan (network) yang memadai, kesiapan guru, siswa, dan orang tua murid.
Setelah semua syarat tersedia, tim verifikasi akan menguji sumber daya manusia dan infrastruktur yang ada apakah telah memenuhi syarat untuk mengikuti UN berbasis komputer atau tidak.
Kemendikbud mencatat, UN berbasis komputer pada tahun 2015 hanya diikuti sekitar 585 sekolah yang memenuhi syarat. Diperkirakan UN tahun 2016 jumlah sekolah yang mengikuti UN berbasis komputer akan lebih banyak. (*)