Bojonegoro (Antara Jatim) - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto, mengharapkan tidak ada warganya, mulai anak-anak, pemuda-pemudi, juga yang lainnya, ikut terlibat dalam Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), juga ikut gerakan lainnya yang mengajarkan kekerasan.
"Saya tentu sangat berharap jangan sampai nada anak-anak kita, pemuda-pemudi, juga warga Bojonegoro yang terlibat di dalamnya (Gafatar, NII dan ISIS)," katanya, dalam keterangan persnya di Bojonegoro, Rabu.
Ia menjelaskan kalau memang ada yang mengajak masuk dalam gerakan, misalnya yang ramai diberitakan yaitu Gafatar, NII juga ISIS, maka bisa dikomunikasikan. Selain itu, juga harus dipahami seluruh masalahnya, kerangka pikirnya, juga ideologinya.
"Percayalah tidak ada satu Agamapun di dunia yang mengajarkan kekerasan, juga menghakimi orang lain," tuturnya.
Menurut dia, Agama selalu mengajarkan kasih dan sayang, melalui proses panjang untuk mewujudkan sebuah keyakinan.
Agama apapun, lanjut dia, menginginkan kehidupan akhirat yang baik, dengan cara mewujudkan kehidupan di dunia yang lebih baik.
"Benar bahwa agama mengajarkan tentang perjuangan. Tapi perjuangan untuk kehidupan yang lebih baik," katanya, menegaskan.
Ia mengharapkan warganya terus belajar lebih baik dan bersama-sama menuju kehidupan yang lebih baik.
Kepala Bakesbangpolinmas Bojonegoro Kusbiyanto, menjelaskan organisasi Gafatar sempat ada di Bojonegoro.
"Pengurus Gafatar di Bojonegoro sempat memberitahukan keberadaannya. Tapi, legalitasnya masih kami pertanyakan," ucapnya.
Menjawab pertanyaan, ia mengaku belum tahu proses perekrutan anggota organisasi Gafatar di daerahnya.
"Kami masih mencari tahu. Dari data yang kami terima kebanyakan baru simpatisan dan belum ada yang sampai ke Kalimantan," ucapnya, menegaskan.
Dari keterangan yang diperoleh, Organisasi Gafatar di Bojonegoro, lokasi sekretariatnya di Desa Kedaton, Kecamatan Kapas, berdiri sejak 11 Agustus 2011 dan membubarkan diri pada 14 Agustus 2015.
Sesuai laporan yang disampaikan kepada Bakesbangpolinmas setempat bahwa Organisasi Gafatar memiliki 50 anggota, termasuk jajaran pengurus. (*)