Magetan (Antara Jatim) - PT ASABRI (Persero) telah menyalurkan.dana santunan.sebesar Rp15 miliar selama tahun 2015 kepada ahli waris dari anggota TNI/Polri yang gugur dalam bertugas.
Direktur Utama PT ASABRI (Persero), Mayor Jenderal TNI (Purn) Adam R. Damiri, di Magetan, Selasa, mengatakan, jumlah sebesar Rp15 miliar tersebut untuk menyantuni sebanyak 30 anggota TNI/Polri yang gugur saat bertugas.
"Jumlah 30 orang tersebut masih ditambah dengan santunan untuk anggota Polri yang gugur dalam kontak tembak di Papua kemarin," ujar Adam R. Damiri seusai penyerahan santunan di rumah dinas Almarhum Pilot Marda Sarjono di Jalan Cedrawasih II/11 Komplek Lanud Iswahyudi Magetan, Jawa Timur.
Demikian juga, belum termasuk dengan dua pilot TNI AU yang gugur saat bertugas bermanuver dengan pesawat T-50i Golden Eagle di gelaran kedirgantaraan di Yogyakarta pada 20 Desember lalu.
Menurut dia, besaran santunan yang diberikan kepada ahli waris mengalami peningkatan. Sebelumnya, besaran santunan yang diberikan mencapai Rp100 juta per orang.
"Namun, sesuai peraturan yang baru, mulai Juli 2015, jumlah santunan yang diberikan meningkat menjadi Rp275 juta untuk anggota TNI/Polri yang tewas saat bertugas. Sedangkan anggota TNI/Polri yang gugur dalam bertugas akan mendapat Rp400 juta," katanya.
Peningkatan tersebut, lanjut dia, merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap keluarga dan ahli waris dari para anggota TNI/Polri yang telah berjasa kepada negara selama hidup dan pengabdiannya.
Selain itu, peningkatan tersebut juga berdasarkan kolaborasi PT ASABRI dengan dua program pemerintah, yaitu sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Ia menjelaskan, pemberian santunan kepada keluarga dua pilot TNI AU yang tewas saat tugas bermanuver dengan pesawat T-50i Golden Eagle di acara kedirgantaraan TNI AU di Yogyakarta, merupakan yang pertama kalinya setelah besaran santunan ditetapkan naik sesuai aturan yang baru.
Ia berharap, dengan peningkatan jumlah santunan tersebut, dapat meringankan beban keluarga dan ahli waris yang ditinggalkan prajurit yang gugur ataupun tewas saat bertugas.
Istri almarhum Letkol Penerbang Marda Sarjono, Dian Ambarwati, yang menerima santunan, mengucapkan terima kasih atas santunan yang diberikan PT ASABRI (Persero) kepada keluarganya. Santunan tersebut akan ia manfaatkan sebaik mungkin untuk ketiga anaknya yang ditinggalkan almarhum.
"Kami mengucapkan terima kasih, karena masih ada yang memperhatikan nasib kami. Kami sudah ikhlas atas kepergian suami dan masih berusaha menata hati untuk kehidupan selanjutnya," ungkap Dian dengan tabah.
Seperti diketahui, satu pesawat latih tempur T-50i Golgen Eagle buatan Korea Selatan, jatuh saat bermanuver di udara, di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/12), di tengah gelaran kedirgantaraan TNI AU. Peristiwa itu menewaskan kedua pilotnya, yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyono. Marda Sarjono dimakamkan di Madiun, sedangkan Dwi Cahyono dimakamkan di Sleman, Yogyakarta. (*)