Jember (Antara Jatim) - Universitas Jember, Jawa Timur, melakukan kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait dengan kajian isu strategis perbatasan dan transnasional.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Jember Moh. Hasan dengan Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Salman Alfarisi di aula lantai II Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
"MoU itu akan menjadi langkah awal dalam membangun komunikasi dengan Kemenlu dalam hal kajian isu-isu perbatasan dan transnasional yang sering kali menjadi sorotan," kata Rektor Universitas Jember, Moh. Hasan di Jember.
Ia mengatakan perguruan tinggi harus mampu terus meningkatkan kompetensi akademik di era globalisasi tersebut karena kegagalan dalam meningkatkan kompetensi menjadi awal dalam ketertinggalan dari perkembangan yang ada.
"MoU itu tidak boleh hanya sebagai simbolis saja, setelah ditanda-tangani maka tidak ada implementasinya. Untuk itu, harus ada upaya yang konkret untuk melaksanakan apa yang telah disepakati bersama dalam kerja sama tersebut," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kemenlu, Salman Alfarisi mengatakan kerja sama tersebut merupakan upaya yang sangat strategis yang dilakukan kedua belah pihak.
"Kajian-kajian yang dilakukan oleh Universitas Jember sangat dimungkinkan untuk dijadikan dasar dalam hal pembahasan kebijakan di Kemenlu," katanya.
Ia menjelaskan banyak sekali persoalan perbatasan dan transnasional yang perlu diselesaikan mulai dari pencurian ikan hingga pada perdagangan manusia, bahkan data di Kemenlu tercatat sebanyak sembilan kasus yang harus diselesaikan terkait isu perbatasan dan transnasional itu.
"Saya berharap dengan adanya MoU itu bisa memberikan sumbangsih pemikiran bagi Kemenlu dalam hal kebijakan luar negeri karena Unej tempatnya orang-orang pandai. Saya punya staf lulusan dari Hubungan Internasional Unej, orangnya pintar sekali dan saya pikir dia adalah staf terbaik kami," paparnya.
Usai melakukan penandatangan kerja sama itu, Universitas Jember meresmikan Pusat Studi Perbatasan dan Transnasionalisme.(*)