Dispora Surabaya Bangun 54 Lapangan Olahraga

Kepala Dispora Surabaya Afghani Wardhana (Abdul Hakim)

Selama sesuai prosedur dan mekanisme yang benar, setiap pengajuan dari masyarakat akan langsung kami proses. Tentunya ada skala prioritas karena itu pengerjaannya gantian. Dan tentunya menyesuaikan keuangan

Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya membangun sejumlah fasilitas olahraga di Kota Pahlawan di antaranya berupa 30 lapangan olahraga selama 2015.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, M Afghani Wardhana, di Surabaya, Kamis, mengatakan, pembangunan fasilitas olahraga tersebut merupakan usulan warga yang dijaring melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) maupun dari aspirasi non Musrenbang.

"Selama sesuai prosedur dan mekanisme yang benar, setiap pengajuan dari masyarakat akan langsung kami proses. Tentunya ada skala prioritas karena itu pengerjaannya gantian. Dan tentunya menyesuaikan keuangan," katanya.

Untuk tahun 2015 ini, lanjut dia, Dispora telah membangun sekitar 54 lapangan olahraga dengan perincian 27 lapangan futsal, 13 lapangan bola voli, delapan lapangan basket, tiga wall climbing (panjat tembok/tebing), dua lapangan bulu tangkis, satu lapangan tenis lapangan.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menyelesaikan lapangan soft ball dan hockey di Jalan Dharma Husada serta pembangunan sirkuit balap di kawasan Gelora Bung Tomo. Juga ada perbaikan tujuh lapangan sepak bola.

"Alhamdulillah untuk tahun ini terlaksana dan cepat selesai, tidak ada yang gagal," ujarnya.

Untuk mengoptimalkan lapangan olahraga itu, lanjut dia, Dispora Surabaya sejak Juni 2015 lalu sudah memiliki Unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yang mengelola lapangan.

Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Dispora Kota Surabaya, Eddy Santoso mengatakan, untuk tahun 2016, Dispora akan kembali membangun lapangan futsal baru juga memperbaiki lapangan futsal lama, di antaranya di kawasan Sentra Ikan Bulak, Colombo, Ronggolawe dan juga Pondok Benowo Indah. Ada lapangan yang beralaskan rumput sintetis, ada juga yang dibuat cor-coran.

"Harapannya, di setiap kelurahan ada lapangan futsal. Bila di satu kelurahan ada dua lapangan juga tidak masalah. Sehingga anak-anak bisa rutin berolahraga dan tidak berpikir untuk melakukan hal-hal negatif karena lelah berolahraga," ujarnya. (*)