Surabaya (Antara Jatim) - Calon Wali Kota Rasiyo menegaskan komitmennya terkait dana Rp500 juta setiap tahunnya untuk seluruh rukun warga (RW) se-Surabaya jika nantinya terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), 9 Desember 2015.
"Saya tegaskan lagi dan itu bukan main-main. Ini sudah komitmen demi kemajuan dan pembangunan warga dari tingkat RW," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Ia mengakui sering mendapat pertanyaan warga bahwa dari mana anggaran Rp500 juta untuk 1.368 RW yang tersebar di Surabaya.
Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur itu memastikan dana itu diambil 10 persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya yang nilainya berkisar Rp7,2 triliun.
"Setiap tahun Rp700 miliar untuk RW dan RT se-Surabaya sebagai wujud pembangunan kota dari pembenahan yang paling bawah. Ini sangat mungkin karena anggaran itu tidak besar kok dibanding nilai APBD Surabaya," ucapnya.
Hal tersebut, kata dia, menjadi jaminan bahwa masyarakat Surabaya tidak perlu takut dana APBD akan habis.
Apalagi, lanjut dia, dalam APBD tahun ini, Pemkot Surabaya mengembalikan dana yang tidak terpakai atau SILPA sebesar Rp1,2 triliun.
"Daripada dikembalikan, lebih baik dana dipergunakan untuk pemberdayaan masyarakat sampai pelosok-pelosok di kota ini," kata calon wali kota yang berpasangan dengan Lucy Kurniasari tersebut.
Tidak itu saja, ia juga mengaku siap mengucurkan dana Rp50 juta untuk koperasi wanita di Surabaya dan bukan angka mustahil yang bisa diwujudkan dengan kekuatan APBD yang dimiliki Pemkot Surabaya.
Ia bercerita saat menjabat Sekdaprov mampu menyusun anggaran APBD Jatim sebesar Rp23 triliun sehingga pengelolaan anggaran di Pemkot Surabaya yang besarannya Rp7,2 triliun bukan merupakan kesulitan besar.
Pilkada di Surabaya diikuti dua pasangan, yakni nomor urut 1 Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), sedangkan di nomor urut 2 Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang diusung PDI Perjuangan. (*)