Pamekasan (Antara Jatim) - Kebakaran melanda Pamekasan, Jawa Timur di malam tahun baru Islam 1437 Hijriah kali ini, yakni sebuah toko kebutuhan bahan pokok di Desa Tanjung, Kecamatan Pegantenan, Selasa (13/10) malam.
"Kejadiannya tadi sekitar pukul 20.30 WIB dan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini," kata Babinsa Kodim 0826 Pamekasan yang bertugas di desa itu, Sertu I Gede Tama.
Toko sembako yang terbakar itu milik warga bernama Meto (55) warga Dusun Dunggadung Timur, Desa Tanjung, Kecamatan Pegantenan.
Belum diketahui penyebab kebakaran ini, namun dugaan sementara karena sambungan arus pendek listrik.
Toko sembako itu, kini ludes terbakar dan rata dengan tanah. Peristiwa kebakaran berlangsung cepat, karena di toko itu juga menjual bensin eceran, sehingga api berkobar cepat dan menghanguskan seisi toko.
Masyarakat yang berupaya membantu memadamkan korbaran api mengalami kesulitan, karena di wilayah itu kesulitan air.
Menurut perkiraan, kerugian materiil akibat musibah kebakaran itu, mencapai ratusan juta rupiah.
"Besok kami masih akan datang kembali ke lokasi toko sembako yang terbakar itu, untuk menggelar bakti sosial disana," kata Babinsa Seru I Gede Tama menuturkan.
Berdasarkan cacatan Antara, kebakaran yang terjadi di Dusun Dunggadung Timur, Desa Tanjung, Kecamatan Pegantenan, Selasa (13/10) malam sekitar pukul 20.30 WIB itu merupakan kali ketujuh selama Januari hingga Oktober 2015 ini.
Pada 30 Mei 2015, sebuah rumah toko di Jalan Raya Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, terbakar akibat sambungan arus pendek listrik dengan jumlah Kerugian material mencapai Rp2 miliar.
Selanjutnya, pada Juli 2015, pondok pesantren An-Nidom di Dusun Bujudan, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan juga terbakar. Sebanyak enam lokal pondok hangus dilalap di jago merah dan penyebab kebakaran karena sambungan arus pendek listrik.
Pada Agustus 2015 kebakaran juga terjadi di Desa Jalmak, Kecamatan Kota, Pamekasan, yakni sebuah dapur milik warga bernama Sariti di desa itu.
Berikutnya kebakaran juga terjadi di Pondok Pesantren Darul Karomah di Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Penyebab kebakaran karena sambungan pendek arus listri.
Pada 8 OKtober 2015, rumah warga bernama Abd Halim alias Pak Salla, di Dusun Sumber Waru, Desa Sumber Waru, Kecamatan Waru, sekitar 45 kilometer kearah utara Kota Pamekasan juga terbakar dan kerugian materiil akibat musibah kebakaran itu ditaksir mencapai Rp50 juta.
Selanjutnya pada keesokan harinya, yakni pada 9 Oktober 2015, sebnayak 108 bangunan berupa kios, toko dan lapak PKL di Pasar Tradisional Kolpajung, Pamekasan juga terbakar. Penyebab kebakaran pasar tersebut, hingga kini masih dalam penyelidikan polisi. (*)