Surabaya (Antara Jatim) - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Surabaya menggelar turnamen futsal yang diikuti 32 tim dari pimpinan anak cabang (PAC) setempat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-56.
"Turnamen ini untuk menjalin keakraban, kekompakan dan silaturahim antaranggota," ujar Ketua Panitia HUT ke-56 PP Surabaya Noerdin Longgari kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.
Turnamen sepak bola dalam gedung ini, kata dia, baru pertama digelar dalam rangka peringatan HUT karena sebagai bentuk terhadap perkembangan dunia sepak bola, khususnya di Indonesia saat ini.
"Kami masyarakat Indonesia sangat cinta sepak bola dan tidak ingin keadaannya seperti ini terus. Semoga segera ada jalan keluar dan sepak bola Tanah Air kembali bergairah," ucapnya.
Penyelenggaraan ini bertema "Turnamen Futsal Bonek Komando Pemuda Pancasila Kota Surabaya", dan akan dilangsungkan pada 11, 17 dan 18 Oktober di lapangan futsal di jalan Tanjung Sari Surabaya.
Selain diikuti anggota PAC, pihaknya juga menggelar pertandingan serupa antarpokja wartawan yang diikuti delapan tim, di antaranya Begal FC (wartawan peliput Polrestabes Surabaya), Densus FC (peliput Polda Jatim), Kompor FC (peliput KONI Jatim), Ekbis FC (peliput ekonomi dan bisnis), serta pokja lainnya.
Sementara itu, tidak hanya menggelar turnamen futsal, organisasi kepemudaan itu juga melaksanakan sejumlah kegiatan, seperti donor darah, lomba hias warung kopi corak doreng khas organisasi, pawai kendaraan, dan acara puncak panggung hiburan pada 25 Oktober 2015.
"Panggung hiburan menampilkan OM. Avita dan artis nasional maupun lokal, salah satunya Lilin Herlina. Lokasinya di Frontage Road sisi barat, Jalan Ahmad Yani Surabaya, sekaligus tasyakuran," katanya.
Tidak itu saja, lanjut dia, bertepatan pada tanggal lahir Pemuda Pancasila, 28 Oktober, juga digelar tabur bunga di Taman Makam Pahlawan, Jalan Kusuma Bangsa.
"Tujuannya untuk menghargai jasa-jasa para Pahlawan Bangsa. Tidak akan jadi apa-apa dan bukan siapa-siapa kita sekarang ini tanpa perjuangan mereka yang rela mengorbankan nyawa demi Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya. (*)