Kediri (Antara Jatim) - Kepala Polres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin mengaku polisi kesulitan mengungkap jaringan pengedar narkoba, sebab selama ini pelaku yang tertangkap sering tutup mulut.
"Kami butuhkan pengakuan tersangka, dan selama ini mereka tutup mulut," katanya dalam acara gerak jalan kreatif antinarkoba yang diselenggarakan BNN Kota Kediri, di GOR Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
Walaupun pengungkapan jaringan narkoba sulit, Kapolres mengatakan polisi terus melakukan berbagai cara demi mencegah penggunaan serta penyalahgunaan narkoba, dengan melakukan sosialisasi ke pelajar, baik SMP, SMA, maupun instansi.
Selain itu, ia juga meminta anggotanya untuk selalu aktif melakukan berbagai macam operasi kasus penyalahgunaan tersebut. Hal itu dilakukan sebagai upaya preventif atau pencegahan.
Kapolres juga mengatakan, narkoba yang beredar di Kota Kediri beragam, mulai dari pil dobel L, sabu-sabu, sampai ekstasi. Polisi berhasil mengungkap peredaran barang terlarang itu dalam skala besar, misalnya sabu-sabu sampai 4,72 gram, dobel L sampai 9.600 butir, serta ekstasi sampai 148 butir. Namun, dari pengungkapan ini, mayoritas mereka adalah pengedar, sementara bandar besar belum berhasil tertangkap.
Ia juga menambahkan, persentase penangkapan serta pengungkapan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polres Kediri Kota mengalami kenaikan sampai 7 persen jika dibandingkan tahun lalu, 2014.
"Seluruh jenis narkoba ada dan pengungkapan itu mengindikasikan semakin marak narkoba di Kediri, tapi bukan berarti meningkat. Pengungkapan ini juga menunjukkan keberhasilan BNN, polri, TNI, dan kami sudah sepakat komitmen untuk memberantas narkoba," paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak semua kalangan agar bersatu memerangi penyalahgunaan narkoba, sebab obat-obatan itu bisa merusak kesehatan.
Ia juga mengajak serta masyarakat untuk ikut memantau dan tidak segan melaporkan bandar serta orang yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Dengan penangkapan mereka, bisa mengurangi peredaran obat-obatan terlarang itu.
"Saya berharap seluruh pemuda menjauhi narkoba dan mencari kegiatan yang positif. Banyak kerugian jika mengonsumsi narkoba," katanya.
Wali Kota juga mengatakan, pemkot rutin untuk melakukan edukasi guna memerangi penyalahgunaan serta peredaran obat-obatan terlarang itu. Selain itu, pemkot juga bersinergi dengan seluruh aparat penegak hukum baik dari kepolisian, kejaksaan, maupun pengadilan. Ia pun berharap, masyarakat juga terlibat aktif, dan tidak segan melapor ke aparat penegak hukum jika melihat hal yang mencurigakan. (*)
Polisi Akui Kesulitan Tangkap Bandar Narkoba
Sabtu, 10 Oktober 2015 16:28 WIB
"Kami butuhkan pengakuan tersangka, dan selama ini mereka tutup mulut,"