Jakarta, (Antara) - Ekonom Hendri Saparini mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyepakati belum akan mengambil opsi darurat yakni menambah utang luar negeri untuk mengatasi pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
"Jadi tadi kita sepakat, kita belum perlu menggunakan instrumen-instrumen yang saat ini sifatnya darurat," kata Hendri Saparini setelah diterima Presiden Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Ia bersama sejumlah ekonom ternama di Tanah Air dimintai pendapat oleh Presiden terkait kondisi perekonomian Indonesia.
Hendri mengatakan upaya memanfaatkan hubungan bilateral dan meminjam dana dari lembaga multilateral memang merupakan salah satu instrumen yang belum dilakukan pemerintah untuk memperbanyak pasokan dolar di Tanah Air.
"Tapi itu belum diperlukan oleh Indonesia," ucapnya.
Presiden justru menyampaikan masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan dari dalam negeri.
"Jadi, tadi Presiden justru menyampaikan bahwa itu belum kita perlukan, masih banyak cara yang bisa kita lakukan. Kalau sektor usaha kita gerakkan, dalam berbagai kondisi perlambatan ini, ada insentif-insentif yang diberikan secara fokus itu akan bisa dorong ekonomi kita," katanya.
Menurut dia, Indonesia sedang tidak dalam kondisi yang sangat buruk sekarang ini karena masih mampu tumbuh dan mempunyai potensi dalam negeri.(*)