Kediri (Antara Jatim) - Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur di Kediri, diwarnai penundaan penghitungan suara calon tim formatur setelah terjadi insiden keributan dari pendukung salah satu pihak yang ingin menjadi pengurus partai itu.
Panitia acara Muswil DPW PAN Jawa Timur Suli Daim, Selasa mengakui sempat ada masalah dalam penghitungan suara di muswil tersebut. Saat penghitungan suara untuk menentukan tim formatur tiba-tiba ada rombongan yang menyerbu, masuk ke lokasi.
Pendukung salah satu pihak diduga marah ke panitia. Padahal, panitia sudah berupaya sebaik mungking menyelenggarakan kegiatan tersebut, termasuk mempertemukan di antara calon tim formatur.
"Kami hanya memfasilitasi kedua belah pihak untuk melakukan proses tersebut. Kami juga validasi yang melibatkan kedua belah pihak," katanya.
Validasi itu, kata dia, dilakukan di seluruh DPD PAN wilayah Jatim. Dengan validasi secara keseluruhan itu, dibutuhkan waktu yang cukup lama dan melibatkan seluruh panitia. Padahal, seharusnya hanya beberapa cabang saja.
Ia mengatakan, karena adanya masalah tersebut, kegiatan penghitungan suara sempat ditunda hingga beberapa jam. Hal itu dilakukan sebagai upaya agar suasana ketegangan bisa lebih bisa diantisipasi.
Penghitungan suara akhirnya kembali dilakukan oleh panitia. Namun, sejumlah pendukung dari salah satu calon ternyata memilih meninggalkan lokasi muswil. Mereka meninggalkan lokasi muswil sebagai bentuk kekesalan.
Sebelumnya, lokasi penghitungan suara juga kacau. Sejumlah perlengkapan di dalam lokasi muswil juga dirusak. Namun, setelah diputuskan dilakukan penundaan penghitungan suara dan lokasi tersebut dinetralisir, kegiatan mulai mencair.
Dari hasil penghitungan ulang, terdapat empat nama yang mendapatkan perolehan suara besar. Mereka adalah Kuswiyanto dengan perolehan 386 suara, Suli Daim 379 suara, Malik Effendi 378 suara, dan Taufik Gani 369 suara.
Empat nama yang menjadi tim formatur tersebut nantinya merumuskan struktur kepengurusan di tubuh DPW PAN Jatim. Dalam muswil tersebut hanya memutuskan tim formatur, dan bukan ketua umum.
Tentang keributan serta kerusakan fasilitas di hotel, Daim mengatakan sudah menyerahkan ke pihak berwajib. Seluruh kejadian itu sudah dilaporkan ke polisi.
Suasana ketegangan sebenarnya sudah terjadi sejak muswil tersebut dibuka oleh Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. Sejumlah peserta juga berteriak-teriak menyebutkan nama calon yang mereka unggulkan memimpin DPW PAN Jatim. Dalam muswil itu, terdapat dua nama yang diunggulkan, yaitu Kuswiyanto dan Masfuk. (*)