Nganjuk (Antara Jatim) - Bank Artha Graha menargetkan penyaluran dana usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Jatim pada 2015 ini meningkat sampai 40 persen jika dibandingkan dengan penyaluran 2014, dimana penyaluranya terealisasi sekitar Rp1 triliun.
"Untuk UMKM masih bisa terus jalan. Justru, ekonomi konglomerasi yang harus diwaspadai. Kami target, pada 2015 di Jatim naik 40 persen," kata Koordinator Wilayah VII (Jatim dan Jateng) Bank Artha Graha Selvy Hutomo di Nganjuk, Jawa Tmur, Jumat.
Selvy yang ditemui dalam kegiatan safari Ramadhan 2015 dengan Wakil Gubernur Jatim dan BNP2TKI di Desa Cengkok, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, mengatakan potensi perkembangan UMKM cukup baik. Mereka terbukti mampu bertahan, bahkan saat sedang kejadian krisis moneter.
Ia juga mengatakan, penyaluran terus berlangsung sampai saat ini dan ia berharap target naik 40 persen dari realisasi penyaluran kredit 2014 bisa tercapai. Pihak bank juga terus membuka diri, agar masyarakat juga terbantu ekonominya.
Ia mengatakan, tidak menerapkan sistem yang ketat untuk penyaluran kredit. Bahkan, juga tidak melihat profesi atau bidang pekerjaan. Bahkan, bunga yang diterapkan juga relatif terjangkau.
Selvy juga mengatakan, selama ini kondisi bank sehat. Hal itu terbukti dengan tunggakan kredit yang sangat sedikit, di bawah 1 persen. Ia menyadari, tidak semua nasabah bisa tepat waktu membayar. Namun, ia masih memberi toleransi jika ada yang menunggak 1-3 hari.
Di Jatim, ia mengatakan ada tujuh cabang yang sudah beroperasi. Dalam waktu dekat, nantinya akan ditambah cabang lagi, seperti di Malang serta di Pasar Turi Surabaya.
Ia melihat saat ini mulai terjadi pergeseran pusat usaha. Jika sebelumnya banyak usaha di Surabaya, Gresik, ataupun Sidoarjo, saat ini sudah mulai ada pergeseran pindah ke daerah, seperti di Nganjuk. Namun, untuk mendirikan di daerah tepi, seperti di Nganjuk, nantinya akan dilakukan bertahap.
Agenda safari Ramadhan itu juga disertai dengan pasar murah. Kegiatan itu juga bekerjasama dengan BNP2TKI yang dihadiri langsung oleh Wagub Jatim Saifullah Yusuf serta Ketua BNP2TKI Nusron Wahid.
Di desa tersebut, kegiatan pasar murah dipadati warga. Mereka bisa membeli bahan pokok yang berisi beras, minyak goreng dengan harga terjangkau. Ada sekitar 1.000 kupon pembelian yang diberikan untuk ditukarkan dengan paket bahan pokok tersebut.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengatakan pasar murah ini cukup membantu masyarakat, terlebih lagi menjelang Lebaran dimana tingkat kebutuhan semakin tinggi.
"Pasar murah bisa menekan kenaikan harga secara tidak langsung. Ini dilakukan pemerintah maupun perusahaan," katanya.
Ia berharap, kegiatan pasar murah itu bisa terus dilakukan, sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang dengan kualitas baik dan harga terjangkau. (*)