Surabaya (Antara Jatim) - Legislator menekankan agar pluralisme antarumat beragama di Kota Surabaya harus tetap dijaga demi menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Perbedaan itu indah, dan karena perbedaan bisa meniptakan rasa persatuan dan menjadikan kekuatan," kata anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya Riwanto saat mengundang beberapa tokoh komunitas lintas agama di acara buka puasa bersama di kediamannya di Pantai Mentari Block B no 17 Kenjeran Surabaya, Jumat.
Sebagai tuan rumah, pengusaha muda non-muslim ini mengaku dirinya sengaja menggelar acara buka puasa bersama dengan tema "Menjaga Pluralism Demi Persatuan" agar semua warga yang berbeda agama bisa saling menjaga kerukunan.
"Kami sangat menyadari bahwa selama ini kekuatan bisa dibangun karena adanya berbedaan, demikian juga dalam berorganisasi dibidang politik, kami banyak perbedaan, tetapi lantaran itu kami bisa kuat dan menang," kata putra keturunan Jawa dan Tana Toraja Sulsel ini.
Tidak hanya itu, anggota Komisi C DPRD Surabaya ini juga mengatakan bahwa untuk menjaga kesatuan dalam pluralism harus diawali dari wilayah yang paling kecil yakni di lingkungan sekitar tempat tinggal.
"Menjaga pluralisme (perbedaan) demi kesatuan dan persatuan, itu dimulai dari hal-hal yang kecil seperti sekarang ini sedang saya lakukan, yakni mulai dari lingkungan sekitar rumah sendiri," ujarnya.
Sebagai kader PDIP, ia sengaja mengundang ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana yang saat ini telah resmi menjadi bakal calon Wakil Wali Kota Surabaya yang diusung oleh PDIP dengan mendampingi caalon wali kota Tri Rismaharini. "Untuk kami perkenalkan kepada warga," ujarnya.
Ustad Aris Yoyok yang dikenal sebagai penceramah kocak dengan guyonan khas Suabaya dalam ceramahnya mengupas soal indahnya menjaga perbedaan demi kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Mari kita jaga keutuhan pluralisme (keaneka ragaman adat, budaya, dan agama) demi terciptanya kenersamaan dalam kesatuan kehidupan di masyarakat, karena Allah menyukai mereka yang mencitai kedamaian," katanya.
Pada akhir acara, Whisnu Sakti Buana didaulat memberikan cenderamata kepada tiga perwakilan komunitas lintas agama sebagai simbol untuk tetap menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjaga perbedaan. (*)
Legislator Tekankan Pluralisme Tetap Terjaga di Surabaya
Jumat, 10 Juli 2015 21:01 WIB
Perbedaan itu indah, dan karena perbedaan bisa meniptakan rasa persatuan dan menjadikan kekuatan