Sumenep (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menginginkan operasi pasar Ramadhan 2015 yang merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bisa dilaksanakan di wilayah kepulauan.
"Selama ini, lokasi operasi pasar itu di wilayah daratan. Pada tahun ini, kami ingin operasi pasar tersebut juga digelar di wilayah kepulauan, yakni di Kecamatan Arjasa dan Sapeken," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep, Saiful Bahri di Sumenep, Kamis.
Ia menjelaskan, lokasi operasi pasar memang hanya di wilayah daratan Sumenep, karena subsidi transportasi yang ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu hanya hingga wilayah daratan.
"Harga sejumlah komoditas yang dijual dalam operasi pasar tersebut lebih murah, karena biaya transportasi dari pabrik hingga lokasi ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Timur," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Sumenep yang ingin operasi pasar juga dilaksanakan di dua kecamatan kepulauan, akan menanggung biaya transportasi dari daratan hingga lokasi di kepulauan.
"Kami ingin program Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu bisa dirasakan oleh warga kepulauan. Saat ini, kami tinggal menentukan waktu pelaksanaan operasi pasar di wilayah kepulauan," ucapnya.
Saiful juga mengemukakan, operasi pasar yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu telah digelar di Sumenep sejak 16 Juni 2015.
"Sesuai laporan dari staf, untuk sementara lokasi operasi pasar hanya di satu tempat, yakni di Pasar Anom Baru di Kecamatan Kota," katanya, menambahkan.
Komoditas yang dijual dalam operasi pasar Ramadhan 2015 itu adalah beras seharga Rp8.500 perkilogram, gula pasir Rp10.750 perkilogram, dan minyak goreng Rp10 ribu perliter.
Operasi pasar merupakan salah satu cara Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menstabilkan harga sejumlah kebutuhan pokok yang biasanya mengalami penaikan harga selama Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri. (*)