Jember (Antara Jatim) - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengingatkan kepada para mahasiswa Universitas Jember tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ideologi Pancasila.
"Saat ini nilai-nilai luhur Pancasila tergerus oleh arus globalisasi kemajuan teknologi informasi, terutama pada masa setelah berakhirnya era Orde lama ke era reformasi," kata Badrodin saat menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam simposium nasional Pancasila di Gedung Sutardjo Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu.
Menurut dia, Pancasila merupakan landasan dari segala sumber hukum yang sampai dengan saat ini masih sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang sangat beragam.
"Jadi, Pancasila tetap Pancasila, bukan ideologi liberal," tegas putra daerah kelahiran Jember itu.
Dalam falsafah Pancasila, lanjut dia, terkandung Bhinneka Tunggal Ika yang dapat mempersatukan Indonesia sebagai Negara Bangsa.
"Saya berpesan agar nilai-nilai Pancasila direaktualisasi dan diimplementasi melalui sebuah gerakan nasional, baik lewat kurikulum pendidikan, atau lewat pelatihan-pelatihan dengan mengintensifkan nilai-nilai Pancasila," paparnya.
Selain memaparkan tentang nilai-nilai ideologi Pancasila, Kapolri juga meyampaikan kiat-kiat kesuksesan seseorang yang menurutnya harus dilalui lewat kerja keras dan dilandasi kejujuran di hadapan lebih kurang 500 mahasiswa yang mengikuti simponium nasional itu.
Kiat sukses itu sengaja disampaikan oleh Kapolri untuk menggugah peserta simposium nasional yang kebanyakan adalah mahasiswa/mahasiwi yang masih energik dengan segudang harapan dan cita-cita.
Badrodin sendiri berangkat dari orang biasa sebelum sukses menjadi pucuk pimpinan Polri, bahkan panitia sengaja memutarkan slide potret hitam putih perjalanan Kapolri sewaktu masih di bangku sekolah dasar.
Dalam simposium nasional tersebut, juga menghadirkan anggota Komnas HAM 2007-2012 Ahmad Baso sebagai panelis satu dengan dipandu moderator Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Unej Dr Nurul Ghufron.
Setelah menjadi pembicara, Kapolri juga didaulat untuk peluncuran "Buku Reaktualisasi Pancasila: Menyoal Identitas, Globalisasi dan Diskursus Negara-Bangsa" oleh Kapolri, Rektor Unej, dan Panelis.(*)