Pedagang: Harga Beras di Bojonegoro Stabil
Kamis, 14 Mei 2015 11:19 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan harga berbagai macam jenis beras stabil, meskipun panen tanaman padi di daerah setempat, juga Tuban dan daerah lainnya sudah berakhir, sejak sebulan terakhir.
"Harga berbagai macam jenis berastabil, dalam sepekan ini," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Waris, di Bojonegoro, Kamis.
Meskipun, katanya, panen tanaman padi di berbagai daerah sudah berakhir yang mengakibatkan stok beras di penggilingan dan pedagang di desa mulai berkurang.
"Tapi kemungkinan setelah ini harga beras akan naik, sebab stok beras di penggilingan semakin berkurang, sedangkan panen baru berlangsung sebulan lagi," tuturnya.
Ia memperkirakan kenaikan harga berbagai macam jenis beras maksimal sekitar Rp500/kilogram, sebab dengan adanya panen padi gadu, maka akan mempengaruhi harga beras.
Hanya saja, menurut Waris, juga pedagang beras lainnya di pasar setempat Sakip, panen tanaman padi gadu di daerahnya tidak terlalu luas, sehingga tidak banyak pengaruhnya atas harga beras.
Data di Pasar Banjarjo, harga beras panenan baru Rp7.700/kilogram dan beras panenan lama Rp7.500/kilogram.
Harga beras jatah warga miskin Rp6.700/kilogram dan beras poles kualitas super mulai Rp8.500/kilogram sampai Rp9.900/kilogram.
"Harga beras jatah warga miskin laku keras, sebab dimanfaatkan pedagang untuk campuran dengan beras panenan baru yang dimasukan ke bulog," jelas dia.
Seorang pedagang beras di Pasar Kota, Bojonegoro Siti Zubaidah, menyebutkan harga beras panenan baru di pasar setempat Rp8.000/kilogram dan panenan sebelumnya Rp7.700/kilogram.
"Harga beras di Pasar Kota, biasanya lebih tinggi sekitar Rp200-Rp300/kilogram, dibandingkan harga beras di Pasar Banjarjo," jelas Wakip, menegaskan.
Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Efdal, di Bojonegoro, menjelaskan pihaknya tetap membuka pembelian beras, meskipun panen sudah berakhir sejak sebulan lalu.
"Meskipun panen sudah berakhir, tapi pemasukan pengadaan rata-rata, saat ini masih sekitar 1.000 ton/hari setara beras," jelasnya. (*)