Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan harga berbagai macam jenis beras akan terus merangkak naik, disebabkan panen tanaman padi kemarau produksi lokal, juga Tuban, sudah hampir habis.
"Kenaikan harga beras bisa mencapai Rp500 per kilogram selama tanaman padi musim hujan belum panen," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Nanang, Sabtu.
Ia menyebutkan panen tanaman padi musim hujan baik lokal maupun di Tuban, bahkan juga di daerah lainnya di Jawa Timur, baru akan berlangsung berkisar 3-4 bulan lagi.
"Harga beras kualitas premium, juga beras jatah warga miskin sudah mulai naik, sejak sepekan terakhir. Kenaikannya sekitar Rp200 per kilogram," ucap Nanang, dibenarkan Waris, pedagang beras lainnya di pasar setempat.
Nanang juga mengaku mulai menghentikan memasok beras kualitas premium ke Bulog Subdivre III Bojonegoro, dengan alasan harga beras kualitas premium di lapangan mencapai Rp9.0000/kilogram.
"Ya, saya berhenti memasok beras ke bulog, sebab harga pembelian beras kualitas premium Rp8.200 per kilogram," ucapnya.
Di pasar setempat, juga di Pasar Kota, harga beras kualitas premium yang semula sekitar Rp8.800/kilogram, naik menjadi Rp9.000/kilogram. Harga beras jatah warga miskin, yang semula Rp7.000 per kilogram, naik menjadi Rp7.200 per kilogram.
"Tapi harga beras kualitas super produksi Tuban, juga Bojonegoro, masih tetap stabil belum naik, dengan harga mulai Rp9.500 Rp10.500/kilogram," kata Waris, menegaskan.
Waris mengaku sudah mulai kesulitan memperoleh beras panenan baru, karena stok beras di penggilingan padi di daerah setempat, juga Tuban, sudah menipis.
Ia biasanya bisa memperoleh beras rata-rata dari pedagang di pedesaan sekitar 8 ton per hari, tapi sekarang rata-rata hanya mampu memperoleh berkisar 2-3 ton per hari.
Harga Jagung
Seorang pedagang beras lainnya Sakip menambahkan harga jagung juga mengalami kenaikan yang cukup tajam, sejak sepekan terakhir."Kenaikan harga jagung juga karena panen di kawasan hutan di Tuban dan Bojonegoro, mulai menipis," ucapnya.
Harga jagung putih yang biasanya Rp4.200 per kilogram naik menjadi Rp4.800 per kilogram dan jagung kuning yang biasanya Rp4.000 per kilogram, juga naik menjadi Rp4.400/kilogram.
"Permintaan jagung dari luar kota terus meningkat, sehingga saya kesulitan melayani, karena stok jagung semakin menipis," ucapnya. (*)
"Permintaan jagung dari luar kota terus meningkat, sehingga saya kesulitan melayani, karena stok jagung semakin menipis," ucapnya. (*)