Pedagang Bojonegoro Perkirakan Harga Beras Turun
Sabtu, 7 Februari 2015 12:28 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan harga berbagai macam jenis beras akan cenderung turun dalam sebulan ke depan, disebabkan panen tanaman padi akan berlangsung secara merata di daerah setempat.
"Tapi penurunan harga beras maksimal hanya sekitar Rp500/kilogram, dibandingkan dengan harga yang berlaku sekarang," ujar seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Sakip, Sabtu.
Bahkan, lanjut dia, penurunan harga beras, disebabkan pengaruh panen tidak akan mencapai Rp1.000/kilogram.
"Meski panen saya kira turunnya harga beras tidak terlalu besar, sebab faktor biaya produksi petani dalam menanam padi, seperti kebutuhan pupuk juga cukup besar," jelas Sakip.
Menurut Sakip, di sejumlah desa di Kecamatan Dander, Temayang, juga Kanor, Bojonegoro, juga di Kecamatan Senori, Jatirogo, Tuban, sudah ada panen tanaman padi, sejak sebulan lalu.
"Hanya saja panen tanaman padi tidak terlalu luas, karena di daerah pingiran," ucapnya.
Namun, menurut dia, panen tanaman padi sebulan lagi cukup luas, sebab mencakup seluruh areal sawah baik yang berpengairan teknis maupun sawah tanah hujan.
Yang jelas, katanya, pengaruh panen tanaman padi di daerahnya sudah mulai mempengaruhi harga beras.
"Harga berbagai macam jenis beras rata-rata turun sekitar Rp200/kilogram, sejak sepekan lalu," katanya, dibenarkan pedagang beras lainnya Indah, juga di Pasar Banjarjo.
Hanya saja, menurut Indah, tidak semua beras kualitas super turun, sebab beras kualitas super produksi Kecamatan Kapas, Bojonegoro, justru naik Rp200/kilogram.
"Beras kualitas super produksi Tuban, rata-rata turun Rp200/kilogram, tapi produksi beras super produksi Kapas, Bojonegoro, justru naik Rp200/kilogram, karena produsennya kesulitan mencari bahan beras yang kualitas bagus di musim panen ini," papar Indah.
Di Pasar Banjarjo, juga di pasar Kota Bojonegoro, harga beras premium panenan baru Rp8.200-Rp8.300/kilogram, beras jatah warga miskin berkisar Rp6.400-Rp6.500/kilogram dan beras kualitas super mulai Rp9.300-Rp10.300/kilogram.(*)