Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, menyediakan dana sebesar Rp500 juta untuk penanganan tahap awal terhadap bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Dagangan. Bupati Madiun Muhtarom, mengatakan, pihaknya akan menggunakan dana dari pos anggaran tak terduga APBD Kabupaten Madiun 2015 yang telah dialokasikan sebesar Rp1 miliar. "Kalau memang disetujui DPRD, untuk penanganan darurat dan bersifat sementara dalam bencana ini akan kami gunakan separuh dari dana tak terduga (Rp 500 juta)," ujar Bupati Muhtarom kepada wartawan, Sabtu. Menurut dia, untuk penanganan permanennya, akan diajukan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2015. Dengan syarat, pekerjaan semua pembangunan infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir bandang itu selesai dikerjakan hanya dalam waktu tiga bulan berjalan. "Kalau perbaikannya tidak bisa dikerjakan tiga bulan, maka akan dianggarkan pada APBD tahun 2016 yang memrioritaskan pada perbaikan infrastruktur yang rusak," kata dia. Terkait bantuan kepada korban bencana, pihaknya melalui dinas terkait telah mengirim bantuan makanan pokok, kasur, selimut, dan bantuan lainnya yang dibutuhkan warga. Sedangkan untuk korban yang rumahnya rusak ringan akan dibantu biaya perbaikan sebesar Rp3 juta dan rumah rusak berat akan dibantu Rp7 juta. Pemkab Madiun juga memberi santunan terjadap keluarga korban meninggal dan hilang akibat banjir bandang. Seperti diketahui, bencana banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Desa Segulung, Joho, Mendak, dan Tileng, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, pada Kamis (19/2) malam. Dua warga Desa Segulung dilaporkan hilang terseret arus banjir. Satu di antaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan satu lainnya masih proses pencarian. Banjir bandang dan longsor juga menyebabkan, 40 unit rumah warga rusak, serta 24 ekor kambing, satu ekor sapi, dan dua unit sepeda motor milik warga hanyut terbawa air banjir bandang. Puluhan hektare sawah, lima jembatan penghubung antardesa, dan 12 saluran air bersih di beberapa desa tersebut juga rusak akibat terjangan banjir bandang dan tanah longsor. Kerugian ditaksir mencapai miliaran Rupiah. Kepala Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Eddy Hariyanto, menyatakan, Kabupaten Madiun dalam keadaan tanggap darurat bencana selama seminggu ke depan. "Kabupaten Madiun tanggap darurat bencana. Terutama untuk Desa Mendak yang terisolir karena material longsoran yang menuntup akses jalan desa dan jembatannya yang rusak," kata Eddy Hariyanto. Hingga kini, petugas gabungan dari BPBD, Tagana, TNI, dan Polri masih bergotong-royong membersihkan material sisa banjir bandang dan tanah longsor. Para korban banjir dan tanah longsor terpaksa mengungsi ke balai desa, kerabat, atau rumah tetangga yang lebih aman. (*)
Rp500 Juta Tangani Banjir Bandang Madiun
Sabtu, 21 Februari 2015 11:57 WIB