Pakar: Bus Sekolah Kurangi Kemacetan
Minggu, 15 Februari 2015 13:21 WIB
Malang (Antara Jatim) - Pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Ahmad Wicaksono, mengemukakan keberadaan bus sekolah di Kota Malang akan mampu menurunkan angka kemacetan di kota itu karena siswa yang belum memiliki SIM dilarang membawa kendaraan sendiri ke sekolah.
"Bus sekolah yang uji cobanya diluncurkan akhir tahun lalu itu tidak akan menyumbang kemacetan, justru sebaliknya mengurangi kemacetan, apalagi pada jam-jam sibuk di pagi hari," tegas Achmad Wicaksono di Malang, Minggu.
Menurut dia, transportasi massal, termasuk bus sekolah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di Kota Malang, terutama pada jam-jam sibuk. Kendaraan roda dua akan berkurang jauh karena siswa yang tidak memiliki SIM dilarang membawa kendaraan sendiri, bahkan aparat kepolisian pun "rajin" menggelar razia terhadap pelajar.
Selain itu, katanya, ukuran bus sekolah yang ada tidak terlalu besar dan ideal untuk ukuran wilayah Kota Malang. Oleh karena itu, tidak akan mengganggu arus lalu lintas.
Menurut dia, keberadaan bus sekolah juga sarana mendidik siswa untuk tertib lalu lintas, sebab pada saat siswa menunggu di halte sudah merupakan sarana pendidikan lalu lintas sejak dini. "Saya rasa bus sekolah ini cukup positif, sehingga perlu segera dioperasionalkan secara permanen," ujarnya.
Sebelumnya Wali Kota Malang, Moch Anton mengakui sosialisasi jadwal kedatangan maupun keberangkatan serta rute bus sekolah masih minim, sehingga tidak banyak diketahui masyarakat, meski sudah dilakukan uji coba untuk kedua kalinya. Oleh karenanya, uji coba dan promosi bus sekolah akan dilakukan secara berkesinambungan dengan ahrapan siswa terbiasa dan berminat untuk menumpang bus saat pergi atau pulang sekolah.
Ia menilai sepinya peminat bus sekolah saat ini disebabkan operasional bus sekolah yang terputus-putus, beroperasi selama sepekan, setelah itu tidak beroperasi lagi, kemudian beroperasi lagi. (*)