Pakar: KNKT Harus Cepat Temukan Kotak Hitam
Jumat, 2 Januari 2015 9:34 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pakar dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Ir Bambang Haryo berharap Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) cepat menemukan kotak hitam milik pesawat AirAsia QZ8501 yang mengalami hilang kontak pada Minggu (28/12).
"Sinyal di kotak hitam bertahan sampai 30 hari. Ini berarti, KNKT harus menemukan sebelum itu," ujarnya ketika dikonfirmasi, Jumat.
Ia menjelaskan, kotak hitam mengeluarkan signal yang dinamakan "pinger" yang nantinya bisa ditangkap alat pendeteksi milik KNKT.
"KNKT juga harus menggunakan kapal kecil yang memiliki 'free boad' tiga meter agar operasionalnya mudah," kata pria yang juga pemilik "Dharma Lautan Utama" tersebut.
Pihaknya khawatir jika kotak hitam dicari menggunakan KRI yang ukurannya sangat besar akan kurang hasil pencariannya.
Terkait keberhasilan Tim SAR mengevakuasi beberapa korban dan kelanjutan proses pencarian badan pesawat berpenumpang 155 orang dan tujuh kru, pihaknya yakin kondisinya tidak hancur di dalam laut.
Tidak itu saja, ia memprediksi kemungkinan masih ada kru pesawat atau pilotnya berada di ruang kokpit pesawat yang kedap air.
"Bisa saja itu terjadi karena di dalam ada oksigen yang memiliki kekuatan selama seminggu," kata Bambang Haryo yang kini tercatat sebagai anggota Fraksi Partai Gerindra di DPR RI tersebut.
Sementara itu, dari lokasi Crisis Centre di Mapolda Jatim Surabaya, sampai Jumat (2/1) pagi tercatat sudah 161 keluarga korban yang menyerahkan data "ante mortem". (*)