Sumenep (Antara Jatim) - Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyatakan cukup banyak bangunan berdiri di sebagian sempadan Kali Marengan yang selama ini airnya sering meluap jika turun hujan dengan curah tinggi. "Banyaknya bangunan itu membuat kami kesulitan melakukan normalisasi di sungai tersebut, karena alat berat tidak bisa masuk atau menjangkau wilayah itu," ujar Kepala Dinas PU dan Pengairan Kabupaten Sumenep Eri Susanto di Sumenep, Sabtu. Sesuai hasil evaluasi, kata dia, salah satu penyebab terjadinya kasus genangan air yang merendam sejumlah ruas jalan dan rumah warga pada Minggu (1/2) di Kecamatan Kota adalah meluapnya Kali Marengan. "Kali Marengan tidak mampu menampung debit air ketika hujan deras itu akibat menjadi satu-satunya lokasi pembuangan air dari drainase di wilayah Kecamatan Kota dan sedimentasi di sebagian hilir yang di sempadan sungainya banyak berdiri bangunan," katanya. Pihaknya memang harus melakukan normalisasi Kali Marengan secara keseluruhan sebagai salah satu cara supaya sungai tersebut bisa menampung air dengan debit lebih tinggi jika hujan deras. "Di sempadan Kali Marengan yang banyak berdiri bangunan tersebut, sedimentasi atau pendangkalannya cukup tinggi akibat tidak bisa dilakukan normalisasi dan menjadi lokasi pembuangan sampah rumah tangga," ujarnya. Pada Minggu (1/2), hujan deras yang mengguyur sejumlah kecamatan di Sumenep menyebabkan genangan air yang merendam sejumlah ruas jalan, ratusan rumah warga, dan puluhan hektare sawah di Kecamatan Kota. Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumenep Dwita Andriani menjelaskan beberapa hari yang lalu, pihaknya telah melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi yang diduga menjadi penyebab genangan air yang merendam sejumlah ruas jalan dan ratusan rumah warga di Kecamatan Kota. Selain curah hujan tinggi, kata dia, penyebab genangan air itu adalah drainase dan Kali Marengan yang membentang di sebagian wilayah Kecamatan Kota tersebut, tidak mampu menampung air dan selanjutnya meluap. "Banyak temuan yang kami peroleh dari kunjungan lapangan itu, di antaranya sedimentasi di beberapa titik di Kali Marengan akibat banyaknya sampah dan adanya bangunan di sempadan sungai yang mengakibatkan sulitnya dilakukan normalisasi dengan menggunakan alat berat," ujarnya. (*)
Dinas Pengairan: Banyak Bangunan di Sempadan Sungai
Sabtu, 7 Februari 2015 8:10 WIB