Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan lima jenis apel yang dijual pedagang di daerahnya yaitu apel "Green Switch", "Sun Moon Fuji", "Royal Gala", dan dua apel lokal tidak mengandung bakteri "Listeria Monocytogenes". "Lima jenis apel yang kami peroleh dari pedagang buah itu, kami pastikan positif tidak mengandung bakteri "Listeria Monocytogenes", setelah menjalani pemeriksaan di Laboratorium Dinkes," kata Humas Dinkes Bojonegoro Suharto, di Bojonegoro, Jumat. Ia menjelaskan pemeriksaan laboratorium lima jenis apel tersebut dengan mengambil bagian dalam buah untuk mengetahui kemungkinan mengandung bakteri dan pestisida yang ada di apel. "Dari lima jenis apel yang menjalani pemeriksaan laboratorium hanya apel jenis "Royal Gala" produksi Perancis,yang mengandung pestisida," jelas dia. Meski demikian, menurut dia, kandungan pestisida yang ada di apel"Royal Gala" tidak berbahaya bagi manusia, sebab setelah dicuci dengan air bersih sudah hilang. "Apel "Royal Gala" setelah dicuci dengan air bersih aman dikonsumsi. Kemungkinan adanya pestisida tersebut untuk menjaga keawetan apel selama dalam pengiriman ke Tanah Air," tuturnya. Dengan adanya uji laboratorium lima jenis apel itu, katanya, apel yang selama ini dijual para pedagang buah yang ada di daerahnya layak dikonsumsi. Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi kepada para pedagang buah untuk memastikan apel yang selama ini dipasarkan tidak mengandung bakteri yang berbahaya. "Kalau perlu hasil uji laboratorium ini akan kami bagikan kepada pedagang buah yang ada di daerah kami," katanya, menegaskan. Bahkan, lanjut dia, di tempat pedagang buah yang ada di daerahnya juga akan diberi tulisan mengenai apel yang dijual tidak mengandung bakteri. Kepala Disperindag Kabupaten Bojonegoro Basuki, mendukung langkah dinkes yang akan melakukan sosialisasi mengenai hasil pemeriksaan laboratorium buah apel impor dan lokal yang diambil secara acak dari sejumlah pedagang buah sehari lalu. "Sosalisasi penting dilakukan agar masyarakat tidak takut mengkonsumsi apel yang dijual para pedagang," tandasnya. (*)
Dinkes: Apel Di Bojonegoro Tidak Mengandung Bakteri
Jumat, 30 Januari 2015 16:36 WIB