Pamekasan Bentuk Tim Rahasia Antisipasi Penyimpangan Pupuk
Kamis, 29 Januari 2015 12:08 WIB
Pamekasan (Antara Jatim) - Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengantisipasi terjadinya penyimpangan distribusi pupuk bersubsidi di wilayah itu dengan membentuk tim pemantau rahasia.
"Tim ini dibentuk di masing-masing kecamatan di Kabupaten Pamekasan dan saat ini sudah mulai bekerja melakukan pemantauan," kata Ketua DPRD Pamekasan Halili di Pamekasan, Kamis.
Halili menjelaskan, terbentuknya tim pemantau rahasia atau yang diistilahkan dengan "tim siluman" itu dilakukan, menyusul terjadinya kelangkaan pupuk dalam tiga bulan terakhir ini.
Tujuannya, agar upaya penyimpangan distribusi pupuk bersubsidi itu bisa terungkap. Sebab, kendala yang selama ini terjadi, oknum pelaku penyimpangan distribusi pupuk sulit terungkap.
Menurut Halili, terbentuknya tim pemantau rahasia ini disampaikan oleh Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) saat rapat dengar pendapat dengan komisi II DPRD Pamekasan beberapa waktu lalu.
"Kami di DPRD Pamekasan sangat mengapresiasi kebijakan KP3 Pemkab Pamekasan membentuk tim pemantau rahasia itu, agar tidak menjadi kebiasaan setiap menjelang musim tanam, pupuk selalu hilang di pasaran," kata Halili.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, fakta yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini, kelangkaan pupuk menjelang dan saat musim tanam selalu saja terjadi.
Akibat terjadinya kelangkaan pupuk itu, harga pupuk bersubsidi di pasaran menjadi tinggi, melebihi ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
"Siapa tahu dengan terbentuknya tim pemantau rahasia ini, kelangkaan pupuk menjelang dan pada saat musim tanam bisa dicegah," katanya.
Halili menjelaskan, sebenarnya kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Pamekasan saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan petani.
Berdasarkan usulan rencana definitif kebutuhan kelompok tani di 178 desa dan 11 kelurahan Pamekasan, diketahui, jumlah kebutuhan pupuk di Pamekasan saat ini mencapai 74 ribu ton lebih.
Untuk kebutuhan pupuk urea diperkirakan sebanyak 25.830,43 ton, SP36 sebanyak 10.052,16 ton, ZA sebanyak 14.444,56 ton, NPK 10.363,80 ton, dan pupuk organik sebanyak 14.048,00 ton.
Adapun jumlah kelompok tani sebanyak 1.115 kelompok, dengan jumlah gabungan kelompok tani 186 gapoktan yang tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu. (*)