Oleh Ratih Anbarini (Kemdikbud/PIH) Wulan sama sekali tidak pernah menyangka selangkah lagi bakal menjadi dokter. Setelah menggaet gelar sarjana kedokteran, kini Wulan tengah menjalani pendidikan profesi dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. “Sebenarnya sejak dulu saya ingin sekali menjadi dokter. Namun, dengan kondisi keluarga saya, rasanya sangat tidak mungkin,” kenang Wulan saat ditemui Asah Asuh dalam acara Silaturahim Bidikmisi di Jakarta, belum lama ini. Saat itu, ayahnya, pedagang es cendol keliling, berpanghasilannya pas-pasan. Dengan kondisi seperti itu, sang ibu menasihatinya. “Ibu saya bilang, jika ingin kuliah silakan. Tapi biayanya cari sendiri,” tutur Wulan, peraih IPK cum laude ini. Ucapan ibundanya itu ternyata sebuah doa. Singkat cerita, gadis kelahiran Ciamis, 21 Desember 1991 itu, mendapatkan beasiswa Bidikmisi dan mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad). Ia hanya “coba-coba” memilih fakultas itu. “Sungguh tidak menyangka, saya dinyatakan lulus,” ujarnya. Wulan, angkatan pertama penerima Bidikmisi, menuturkan bahwa ia tidak menemui kesulitan saat melamar menjadi penerima beasiswa tersebut. Ia menyerahkan seluruh dokumen yang diminta, seperti rapor dan piagam-piagam perlombaan, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Rumahnya juga mendapat visitasi untuk melihat secara langsung kondisi dirinya dan keluarganya. Ia mengatakan, keinginannya menjadi dokter semakin kuat saat neneknya jatuh sakit, namun tidak mendapatkan penanganan medis yang memadai di daerah tempat tinggalnya, Desa Gunung Cupu, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. “Lingkungan tempat kami tinggal kurang sekali tenaga kesehatannya, bahkan nenek saya harus berobat ke rumah sakit pusat yang jaraknya jauh,” tutur gadis berkerudung ini. Meski berasal dari keluarga tidak mampu, Wulan kecil adalah murid yang rajin dan pintar. Prestasi itu ia pertahankan terus, termasuk saat menempuh pendidikan di MA Negeri Tasikmalaya. “Alhamdulillah setiap semester dapat peringkat satu dan juara umum di sekolah,” imbuhnya. Wulan sebenarnya sama dengan anak-anak lainnya dalam belajar. Namun, tekad untuk membawa keluarganya menjadi lebih baik yang memotivasinya selama ini, sehingga prestasi selalu berada dalam genggamannya. Anak kedua dari pasangan Bandi Sobandi dan Una Munawaroh menambahkan, setelah lulus dari program studi Pendidikan Dokter Unpad, ia berencana melanjutkan ke pendidikan spesialis penyakit dalam. Semoga sukses. (*)
Berita Terkait
Dokter: Jamaah calon haji disarankan bawa sejumlah obat-obatan
10 Mei 2024 13:41
Khofifah sebut beban kerja sesuai porsi hindarkan PPDS dari depresi
17 April 2024 18:11
Prabowo janji perbanyak fakultas kedokteran atasi kekurangan dokter
4 Februari 2024 20:34
Eli anak petani yang jadi calon dokter berkat beasiswa Bidikmisi di Unej
20 Februari 2021 17:15
Tes CPNS Kediri 2020, tenaga dokter jantung tak didapat
15 Februari 2020 20:15
Tour de Banyuwangi Ijen, juara etape ketiga Kakeru Omae ternyata calon dokter
27 September 2019 20:35
Muhammadiyah Gelar Seleksi Calon Mahasiswa Pendidikan Dokter
14 April 2018 13:42
Banyuwangi akan Diserbu Calon Dokter Spesialis
23 Februari 2018 19:30
