Surabaya (Antara Jatim) - Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya meningkatkan investasi dengan cara menggali potensi setiap wilayah di Kota Pahlawan. "Selama lima tahun terkahir perekonomian Kota Surabaya mampu tumbuh rata-rata di atas 6 persen. Bahkan, angka pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Nasional," kata Kepala Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal, Eko Agus Supiadi Sapoetra pada acara Konsolidasi Perencanaan Penanaman Modal, di Gedung BTN, Jalan Pemuda Surabaya, Senin. Menurut dia, perekonomian Surabaya berpeluang untuk terus berkembang pesat karena ditopang oleh tingkat konsumsi yang tinggi dan kegiatan perdagangan luar negeri terus meningkat. Ia mengatakan sektor potensial berada pada sektor perdagangan, hotel, restoran, dan apartemen yakni sebesar 43,7 persen terhadap pembentukan PDB. Sektor pengangkutan dan komunikasi, industri pengolahan serta konstruksi juga memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian di Surabaya. "Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi Surabaya cenderung bergeser ke sektor perdagangan dan jasa," katanya. Untuk itu, pihaknya berharap tahun 2015 banyak investor yang berinvestasi di Surabaya. Sebab, menurutnya investasi merupakan salah satu pendongkrak perekonomian di Surabaya. "Jika semakin banyak investor berinvestasi di Surabaya, maka kesejahteraan masyarakat Surabaya akan meningkat. Dengan begitu lapangan pekerjaan juga akan semakin banyak," katanya. Konsolidasi ini dilakukan, lanjut Eko, untuk mengetahui potensi dan kendala-kendala di setiap wilayah Surabaya. Untuk mengetahui hal itu, BKPPM mengundang seluruh Camat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Surabaya yang fokus pada perizinan. "Dengan demikian akan didapat peta investasi di setiap wilayah, nanti kita akan rangkum semua laporan dari setiap wilayah. Kemudian, kita tawarkan ke para investor. Mulai dari potensi Sumber Daya Manusia (SDM), wilayah, dan UKM di setiap wilayah," katanya. Tingginya kepercayaan investor tersebut menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Surabaya memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. "Investor asing lebih tertarik melakukan investasi di sektor industri dan makanan, perdagangan besar, penyediaan akomodasi, telekomunikasi dan jasa untuk gudang," katanya. Sedangkan investor domestik kawasan Surabaya Selatan sebagai daerah utama tujuan investasi. Hal ini dilakukan karena berkaitan dengan perkembangan sektor konstruksi dan gedung yang sangat pesat. Eko sangat optimistis investasi Kota Surabaya tahun mendatang akan meningkat. Itu dikarenakan Pemkot Surabaya sangat serius mengerjakan hal ini, salah satunya adalah dengan membangun infrastruktur sampai pelayanan perizinan usaha yang efektif dan efisien. "Agar transportasi barang berjalan lancar, pemkot telah membangun MERR dan frontage. Di bidang perizinan pemkot juga membangun perizinan online seperti 'Surabaya Single Windows' (SSW). Ini menunjukkan kalau Kota Surabaya sangat siap mendukung kebutuhan investor. Targetnya adalah investasi di Surabaya terus meningkat," katanya. Sementara itu, Ketua KADIN Surabaya, Jamhadi menyambut baik langkah yang dilakukan BKPPM Kota Surabaya, melalui kegiatan seperti ini sebagai langkah tepat. Jamhadi berharap informasi yang disampaikan nanti bisa menjadi informasi penting bagi calon investor sehingga mereka tidak merasa rugi untuk berinvestasi di Surabaya. "Memang diperlukan satu rencana jangka pendek dan panjang guna mendukung kebutuhan investor. Tujuannya adalah menjaga Kota Surabaya sebagai kota tujuan investasi di Surabaya," katanya. (*)
BKPPM Tingkatkan Investasi di Surabaya
Senin, 24 November 2014 18:00 WIB