Pasuruan (Antara Jatim) - Oknum komite di sebuah SMP Negeri di Kota Pasuruan diduga mencabuli sembilan pelajar ketika mengikuti "hypnotheraphy" di sebuah ruangan di sekolah itu pada Senin (17/11) lalu. "Siang sepulang sekolah anak saya menceritakan apa yang dialami di sekolah sambil menangis setelah mengikuti kegiatan hypnotheraphy di sebuah ruangan di sekolah," kata orang tua korban, NF, di Pasuruan, Selasa. Selain itu, putrinya berinisial DCF juga menceritakan ada delapan temannya yang juga mengikuti kegiatan tersebut, yakni RDD, BI, KO, SA, NE, FA, DK, dan RE. Pencabulan itu terungkap, setelah korban berinisial DCF menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada ayah kandungnya, NF, warga Wirogunan, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Sementara itu, korban pencabulan, DCF membenarkan apa yang dikatakan ayahnya bahwa kejadian tersebut dilakukan setelah pelajaran keempat yaitu sesudah istirahat siang jam belajar. "Ketika sesudah istirahat, saya dipanggil ke ruang OSIS oleh guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mengikuti kegiatan hypnotheraphy. Setelah saya dihipnotis, mata saya terasa tidak bisa melek, tetapi saya merasa ada yang meraba-raba," katanya. Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Pasuruan, AKP Bambang Sugeng mengaku belum mendapat laporan adanya tindakan asusila terhadap para pelajar SMP di kota Pasuruan. Secara terpisah, Kaur Kesiswaan SMPN itu, B. Rastudianto, menyatakan kegiatan hypnotheraphy memang ada di sekolahnya, namun soal pencabulan itu belum diketahui secara pasti. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Suhariyanto mengatakan sangat menyesalkan perbuatan oknum komite sekolah yang telah melakukan perbuatan cabul terhadap para siswa. "Saya selaku kepala dinas sangat menyesalkan tentang pencabulan, apalagi perbuatan ini terjadi di lingkungan sekolah dan hal Ini merupakan persoalan moralitas. Nanti, saya panggil kepala sekolahnya," katanya. (*)
Oknum Komite SMPN Pasuruan Cabuli Sembilan Pelajar
Selasa, 18 November 2014 19:37 WIB