Kediri (Antara Jatim) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Pelem, Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, masih menempatkan GN (45), pasien yang sempat diduga terkena penyakit Ebola, di ruang isolasi demi memulihkan kesehatannya. "Kami tunjang dia, supaya lebih sehat lagi. Selama ini, kami beri obat misalnya antibiotik," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Pelem, Pare dokter Sulistyono SpS saat dikonfirmasi terkait dengan kondisi GN di Kediri, Senin. Pihaknya juga mengaku, belum memindah ruang perawatan GN, walaupun ada kabar yang menyebutkan jika GN negatif terkena penyakit Ebola. Sampai saat ini pihak rumah sakit belum menerima hasil uji laboratorium secara tertulis. Untuk itu, pihaknya masih menempatkan GN di ruang isolasi dan untuk sementara keluarga tidak diizinkan masuk ke ruang isolasi tersebut. Untuk perawatan, tim medis diturunkan sekitar sembilan orang, yang bertugas secara bergantian setiap hari. Pihaknya juga mengatakan, untuk pemantauan kondisi GN sejak awal melibatkan sejumlah dokter yang mempunyai spesialis di bidangnya masing-masing, seperti dokter penyakit dalam, paru, ataupun patologi. Mereka memantau kondisi GN sejak awal dirawat di rumah sakit ini. Namun, ia menegaskan, kondisi GN saat ini sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan saat ia dibawa ke rumah sakit pertama kali. Saat ini, demamnya sudah mulai turun, suhu badannya juga relatif stabil, antara 36-37 derajat Celsius. "Demam sudah tidak ada, nyeri saat menelan juga sudah tidak," ujarnya. Melihat kondisinya yang sudah relatif stabil, Sulistyono mengatakan sebenarnya pasien sudah diperbolehkan pulang. Namun, karena awalnya ia terduga virus Ebola, pihak rumah sakit harus memberlakukan standar pengobatan, di antaranya perawatan di ruang isolasi. (*)
Pasien Terduga Ebola Kediri Masih di Ruang Isolasi
Senin, 3 November 2014 19:39 WIB