Panwaslu Jember Terima Selebaran Sudutkan Jokowi

Jember (Antara Jatim) - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Jember, Jawa Timur, menerima sejumlah selebaran kampanye negatif yang menyudutkan calon presiden Joko Widodo di halaman kantor panwaslu setempat, Jumat. "Saya tadi ditelepon oleh penjaga kantor yang memberitahukan tentang selebaran kampanye negatif yang diletakkan seseorang tak dikenal di halaman kantor Panwaslu," kata Ketua Panwaslu Jember, Dima Akhyar. Menurut dia, selebaran tersebut berisi sejumlah pemberitaan negatif dari media massa tentang calon presiden nomor urut dua, sehingga isinya menyudutkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. "Selebaran itu langsung diamankan untuk dijadikan barang bukti, namun kami kesulitan untuk melacak siapa pengirim selebaran gelap itu karena penjaga kantor tidak mengetahui pengirim selebaran kampanye negatif itu," tuturnya. Kendati demikian, lanjut dia, Panwaslu Jember belum mengambil sikap lebih jauh untuk menindaklanjuti pengiriman selebaran kampanye hitam tersebut karena belum diketahui siapa pengirim selebaran negatif yang menyudutkan calon presiden nomor urut dua tersebut. Dima mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak melakukan praktik kampanye hitam menjelang pemungutan suara Pemilu Presiden yang digelar 9 Juli 2014 karena dapat menciderai proses demokrasi di Jember. "Saya hanya bisa mengimbau kepada semua pihak yang mendukung masing-masing pasangan capres dan cawapres untuk melakukan kampanye damai, kreatif, dan bijak untuk meningkatkan kualitas pesta demokrasi di Indonesia," paparnya. Sementara Relawan Sekretaris Nasional Kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla di Jember, Sapto Raharjanto, mengatakan selebaran kampanye negatif yang menyudutkan capres Jokowi diduga sengaja disebar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menjelang kedatangan capres nomor dua tersebut di Jember. "Selebaran itu disebar di sekitar kawasan alun-alun dan Pasar Tanjung yang menjadi lokasi kedatangan Pak Jokowi ke Jember, namun beliau batal mengunjungi Jember karena harus menghadiri acara di Malang," tuturnya. Menurut dia, ada dua jenis selebaran berwarna latar belakang merah dan satu lagi selebaran berwarna putih yang disebar menggunakan mobil, namun isi selebaran tersebut sama yakni menyudutkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif. "Kami akan melaporkan hal tersebut kepada Panwaslu Jember dan berharap kasus tersebut diusut tuntas karena merugikan pasangan Jokowi-JK, serta meresahkan masyarakat karena isi selebaran tersebut belum tentu benar," ucap mantan aktivis mahasiswa itu.(*)