Pamekasan (Antara Jatim) - Laskar Pembela Islam (LPI) Pamekasan, mengirimkan 50 orang anggotanya ke Surabaya guna mendukung rencana Pemkot dan Pemprov Jatim menutup lokalisasi Dolly. "Kami sengaja mengirim pasukan guna membantu pemerintah melakukan penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya. Itu sebagai bentuk komitmen dan perjuangan kami dalam menegakkan amar makruf nahi munkar," kata Ketua LPI Pamekasan Abdul Aziz, sesaat sebelum berangkat ke Surabaya di area monumen Arek Lancor, Pamekasan, Rabu. Aziz yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Inayah Pegantenan itu lebih lanjut mengatakan, pasukan yang berjumlah sebanyak 50 orang yang dikirim ke Dolly Surabaya itu adalah pasukan yang sudah siap lahir batin demi menegakkan kebenaran sesuai dengan ajaran Islam. Pasukan yang dipimpin langsung oleh Kiai muda ini juga membawa spanduk bertuliskan "LPI Pamekasan Siap Perang Dalam Rangka Penutupan Lokalisasi Dolly". Menurut Aziz, kebijakan yang dilakukan oleh Walikota Surabaya Tri Rhismaharini sudah tepat dan tidak asal-asalan. Sebab, selain telah dibicarakan dengan masyarakat setempat, Pemkot Surabaya juga telah mempersiakan langkah-langkah dan mengarahkan para pekerja seks komersial (PKS) yang ada di lokalisasi itu bekerja yang halal. Tidak hanya itu saja, para PSK itu juga akan diberikan kompensasi, untuk berusaha dengan cara yang halal dan tidak melanggar etika sosial dan agama. "Atas dasar itulah, maka LPI mendukung sepenuhnya langkah Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim melakukan lokalisasi Dolly di Surabaya itu, karena kebijakan menutup lokalisasi itu bukan hanya asal tutup saja," katanya menjelaskan. Meski membawa spanduk siap perang, akan tetapi laskar yang berjumlah 50 orang ini tidak terlihat membawa senjata sama sekali. Laskar ini berangkat ke Surabaya dengan mengendarai bus dan diperkirakan tiba siang ini. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Madura bersama Badan Silaturrahim Ulama Pesantren Madura (Bassra), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah juga menyatakan mendukung, bahkan siap membantu pemerintah menutup lokalisasi Dolly di Surabaya itu. Para ulama itu bahkan datang ke Surabaya dan menggelar doa bersama disana bersama para ormas Islam lain dari berbagai kabupaten di Jawa Timur. (*)
Berita Terkait
FPI Madura Bantah Bentrok dengan Warga Ponteh
28 Januari 2018 13:37
Anak Korban Bentrok Massal Butuh "Trauma Healing"
27 Januari 2018 09:24
Polres Pamekasan Menangguhkan Penahanan Tersangka Bentrok Massal
26 Januari 2018 23:30
Panglima LPI Minta Maaf Terkait Bentrok Massal di Pamekasan
26 Januari 2018 22:32
Polres Tangkap Pelaku Bentrok Massal di Pamekasan
26 Januari 2018 18:37
Polres Belum Tetapkan Tersangka Kasus Bentrok Pamekasan
24 Januari 2018 22:26
Korban Bentrok Pamekasan Bertambah jadi 10 orang
21 Januari 2018 23:46
Anak-anak Korban Bentrok LPI-warga di Pamekasan Trauma
21 Januari 2018 19:37
