Disnak Jatim Stabilkan Harga Daging dengan Operasi Pasar
Kamis, 12 Juni 2014 19:39 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur segera melaksanakan operasi pasar (OP) di sejumlah daerah di Jatim guna menstabilkan harga daging jelang Bulan Suci Ramadhan 1435 Hijriah.
"Jadwal OP ini rencananya kami lakukan beberapa pekan sebelum bulan Ramadhan. Penyebabnya, harga daging ayam atau daging sapi diprediksi kian meningkat bila tidak ada pengawasan ketat dari kami dan institusi terkait," kata Kepala Disnak Provinsi Jatim, Maskur, di Surabaya, Kamis.
Upaya itu, ungkap dia, juga bertujuan untuk memantau harga maupun kualitas daging yang akan dikonsumsi oleh pasar perdagangan Jatim. Selain itu, ia juga siap melaksanakan inspeksi mendadak untuk mengawasi peredaran daging sapi gelonggongan dan ayam tiren.
"Saat menghadapi bulan puasa atau hari raya, biasanya distribusi kedua komoditas tersebut disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab," ujarnya.
Bahkan, jelas dia, Disnak Jatim juga melakukan pemantauan terhadap peredaran berbagai jenis daging yang mengandung formalin pada momentum itu.
"Khusus daging ayam tiren, memang perlu diantisipasi sejak dini terutama sebelum masuknya bulan ramadhan," katanya.
Upaya Disnak Jatim, tambah dia, mendapat dukungan dari pemerintah di mana Pemprov Jatim telah membuka Rumah Pemotongan Hewan ( RPH) secara resmi beberapa kabupaten kota di Jatim.
"Contoh, di Jombang, Lamongan, Probolinggo," katanya.
Ia menyatakan, penunjukan RPH tersebut sekaligus guna menjaga kelaikan daging untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Apalagi, sekarang keberadaan RPH di pasar tradisional memang kian meluas.
"Oleh sebab itu, masyarakat harus tetap waspada karena sebagian hewan potong itu belum tentu laik dikonsumsi," katanya.
Terkait kebutuhan konsumsi daging sapi di Jatim, lanjut dia, pada tahun ini pihaknya telah menyiapkan 510 ribu ekor sapi. Angka konsumsi tahun ini diperkirakan meningkat berkisar 22,5 persen karena tahun lalu kebutuhan konsumsi daging mencapai 410 ribu ekor sapi.
"Untuk daging unggas, kami akan sediakan 52 juta ekor. Oleh karena itu, kami harap masyarakat tidak khawatir dengan stok daging di Jatim karena ketersediaannya cukup," katanya. (*)