Surabaya (ANTARA) - Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Abdul Halim, menyampaikan keprihatinannya terhadap aksi perusakan halte Bus Trans Jatim yang kembali terulang di sejumlah titik di wilayah tersebut.
“Dulu, kasus serupa pernah terjadi di Madura. Ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera ditangani,” ujarnya saat dihubungi di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Politikus Partai Gerindra itu menyebutkan bahwa DPRD Jatim akan memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur guna meminta penjelasan menyeluruh terkait insiden itu, termasuk mendalami penyebab terjadinya aksi perusakan.
"Tentu ada persoalan sosial yang menjadi latar belakang. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tuturnya.
Ia menjelaskan, kehadiran layanan Trans Jatim telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi kemacetan dan menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Namun demikian, ia menilai bahwa setiap penambahan koridor seharusnya disertai proses sosialisasi yang matang.
"Pengusaha angkutan yang memiliki trayek serupa juga perlu dilibatkan dalam dialog. Jangan sampai penambahan layanan justru menimbulkan ketegangan di lapangan," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga berencana mengundang para pengusaha angkutan untuk berdialog guna memperoleh pandangan langsung dari para pelaku usaha.
Sebelumnya, aksi perusakan fasilitas Trans Jatim kembali terjadi dan terekam kamera pengawas (CCTV). Rekaman insiden tersebut diunggah melalui akun resmi Instagram @officialtransjatim.
Dalam keterangan unggahan itu disebutkan bahwa penrusakan terjadi di Koridor I dan telah berlangsung sebanyak tiga kali oleh pelaku yang sama, yakni seorang pria yang mengendarai sepeda motor.
Kejadian pertama berlangsung pada 9 Mei 2025 di Halte Kemendung 1, dimana pelaku melempar batu ke arah halte.
Selanjutnya, pada 18 Juni 2025, pelaku merusak kaca pintu halte Bypass Timur 2 menggunakan clurit, dan terakhir, pelaku memukul kaca pintu Halte Trosobo Pos 2 dengan linggis.
Pihak manajemen Trans Jatim meminta masyarakat yang mengenali pelaku untuk segera melaporkan kepada pengelola atau aparat penegak hukum.
“Mohon kerja samanya kepada seluruh Sobat Jatim yang menemui pelaku tersebut untuk segera meringkus dan melaporkan kepada kami atau pihak berwajib terdekat,” demikian bunyi imbauan dalam unggahan tersebut.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Nyono belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden perusakan tersebut.
DPRD Jatim prihatin halte Bus Trans Jatim dirusak
Rabu, 9 Juli 2025 8:35 WIB
Arsip - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau operasional bus Trans Jatim. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)
Dulu, kasus serupa pernah terjadi di Madura. Ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera ditangani.
