Surabaya (Antara Jatim) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menilai instruksi pengawasan materi khutbah para khatib di masjid yang dikeluarkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terlalu berlebihan dan over produktif. "Kalau sampai harus mengawasi materi khutbah di masjid itu tindakan berlebihan, sangat tidak wajar dan bisa melukai perasaan umat Islam," kata salah satu Ketua MUI Jatim Najib Hamid di Surabaya, Minggu. Ia mengemukakan, upaya mengawasi khatib-khatib adalah tindakan yang dinilai masih menyinggung perasaan orang lain mengingat selama ini khatib selalu menyampaikan kebaikan dalam setiap khutbah yang disampaikan. "Jika ada khotib yang kampanye hitam dalam melaksanakan khotbahnya itu bukan khotib melainkan tukang fitnah," katanya. Ia juga menyatakan tidak mungkin ada khotib bertindak sebodoh itu karena materi yang disampaikan pada khotbah pastilah mengajak kebaikan bukan menyudutkan orang lain. "Lalu kalau sampai ada yang mengamati kemudian melaporkan itu tindankan tidak wajar. Yang memata matai sendiri berati tidak berniat ibadah, karena konsentrasi mencatat materi khutbah," katanya. (*)
Berita Terkait
DMI Surabaya Sesalkan Pengawasan Khatib Jumat
2 Juni 2014 21:50
Sambut Hari Persaudaraan, Kemenag terbitkan edaran tema Khutbah Jumat
30 Januari 2025 05:54
Imam dan khatib Masjidil Haram diarahkan persingkat khutbah shalat Jumat
8 Juni 2024 09:48
Buku "57 Khutbah Jumat" Masih Diamankan di Kodim 0824 Jember
3 April 2018 18:00
Menag: Polisi tidak Urusi Khutbah Jumat
7 Februari 2017 15:04
Khofifah nilai kinerja MUI Jatim 2020-2025 solid dan berdampak
26 Desember 2025 21:45
Polres Sampang larang "sound horeg" di HUT Kemerdekaan RI
26 Juli 2025 04:48
Pemprov Jatim: Pembahasan regulasi "sound horeg" cakup beragam aspek
24 Juli 2025 22:12
