Pemkab Bojonegoro Berencana Gelar Pasar Murah
Jumat, 30 Mei 2014 17:54 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana menggelar pasar murah di 18 lokasi untuk menjual sejumlah bahan pokok, sebagai usaha mengendalikan harga menjelang puasa Ramadhan 1435 H, 2-24 Juni.
"Sebanyak 18 lokasi pasar murah tersebut semuanya di pedesaan. Tidak ada yang di Kecamatan Kota," kata Kasi Sarana Usaha Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bojonegoro Didik Hari Supriyadi, Jumat.
Ia menyebutkan pasar murah, di antaranya, akan digelar di Kecamatan Kepohbaru, Kanor, Baureno, Temayang, Kedungadem, Sugihwaras, Kanor, Sukosewu, dan kecamatan lainnya, yang diperkirakan daya beli masyarakatnya lemah.
Di setiap pasar murah, katanya, bahan pokok yang dijual yaitu beras 800 kilogram dengan harga Rp6.000/kilogram, gula 500 kilogram dengan harga Rp9.000/kilogram dan minyak goreng 500 botol dengan harga Rp10.000/ botol dengan isi 1 liter.
"Bahan pokok yang dijual semuanya memperoleh subsidi. Besarnya subsidi yang kita persiapkan sekitar Rp45 juta dari APBD," jelasnya.
Mengenai teknik pembelian bahan pokok di pasar murah, menurut dia, diatur dengan memanfaatkan kartu yang dibagikan kepada masyarakat, dengan perhitungan sesuai porsi, yang diperbolehkan dalam membeli bahan pokok dengan jumlah rata-rata beras 5 kilogram.
"Tapi kalau tidak ingin membeli beras, maka warga penerima kartu bisa membeli bahan pokok lainnya yang ada dengan nilai yang hampir sama," tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan Pemrov Jatim, juga berencana menggelar operasi pasar yang menjual berbagai bahan pokok, seperti beras, gula, minyak curah, juga tepung terigu selama puasa Ramadhan.
"Operasi pasar yang digelar pemprov masuk wilayah kota, tetapi prinsipnya juga usaha mengendalikan harga," katanya, menegaskan.
Ia menambahkan pihaknya juga akan menggelar pasar murah menjelang tahun baru juga sebagai usaha mengendalikan harga dengan alokasi anggaran Rp45 juta dari APBD 2014, yang akan dimanfaatkan untuk mensubsidi bahan pokok yang dijual.
"Biasanya menjelang tahun baru selalu ada kecenderungan kenaikan harga sejumlah bahan pokok," ujarnya. (*)