Harga Beras Di Bojonegoro Cenderung Turun
Jumat, 28 Februari 2014 11:15 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Harga berbagai macam jenis beras di sejumlah pasar di Bojonegoro, Jawa Timur sejak dua pekan terakhir cenderung turun, disebabkan panen tanaman padi berlangsung di daerah setempat maupun Tuban, mengakibatkan produksi beras di pasaran melimpah.
Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo Bojonegoro Sakim (59), Jumat, mengatakan harga berbagai macam jenis beras rata-rata turun sekitar Rp200 setiap kilogramnya, bahkan kemungkinan harga beras masih akan terus turun, sebab luas tanaman padi yang panen akan semakin meluas.
"Penurunan harga beras kemungkinan sampai sekitar Rp500/kilogram kemudian stabil lagi, sebab mitra kerja Bulog Bojonegoro juga akan mulai melakukan pembelian beras dan gabah," jelas Sakim, dibenarkan pedagang beras lainnya di pasar setempat, Aris Waris.
Menurut Aris, para pedagang besar di pasar setempat juga di pasar Kota Bojonegoro cenderung tidak melakukan pembelian beras, sebab masih menunggu perkembangan harga yang kemungkinan masih akan turun lagi.
"Saya tidak melakukan pembelian beras sejak sepekan terakhir, sebab menunggu stabilnya harga. Biasanya saya melakukan pembelian beras rata-rata delapan ton/hari, tapi saat ini membatasi hanya melakukan pembelian beras rata-rata satu ton/hari," jelas Aris.
Data di pasar setempat, harga beras panenan baru turun menjadi berkisar Rp7.700-Rp7.800/kilogram, yang semula berkisar Rp7.900-Rp8.000/kilogram.
Harga beras jatah warga miskin turun menjadi Rp6.500/kilogram yang semula Rp6.700/kilogram, sedangkan harga beras kualitas poles produksi Tuban dan Bojonegoro juga turun menjadi Rp8.300 sampai Rp8.700/kilogram.
"Yang jelas harga beras di Pasar Banjarjo lebih murah berkisar Rp100-Rp200/kilogram dibandingkan harga beras di Pasar Besar Kota Bojonegoro," jelas Sakim, dibenarkan seorang pedagang beras di Pasar Besar Kota Bojonegoro Ny. Nining.
Kepala Bulog Sub-Divre III Bojonegoro Efdal, sebelumnya optimistis mampu mencapai target pengadaan 2014 yang ditetapkan 200 ribu ton setara beras, walaupun pengadaan tahun lalu di wilayah setempat hanya memperoleh 157.828 ton.
"Kami tetap optimistis mampu memenuhi target pengadaan pangan yang ditetapkan sebesar 200 ribu ton setara beras tahun ini, meskipun ada hambatan yaitu daya tampung gudang terbatas," katanya, menegaskan.
Ia menyebutkan pengadaan di wilayah kerjanya tahun ini diikuti 119 mitra kerja dari swasta dan gabungan kelompok tani (gapoktan).
"Pengadaan sudah berjalan sejak minggu ketiga Januari," ucapnya.(*)