Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kayu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, belum mampu melayani seluruh perajin mebel yang menggergajikan kayu. "Perajin mebel di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, yang menggergajikan kayu di UPT Kayu tidak lebih dari separuhnya dari sekitar 80 perajin mebel yang ada, baik perajin besar maupun kecil," kata Kepala UPT Kayu Disperindag Bojonegoro Mustam, Senin. Selama ini, menurut dia, perajin mebel bisa memilih menggergajikan kayu di 10 penggergajian kayu milik swasta di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, selain ke UPT Kayu, yang lokasinya juga di Desa Sukorejo. "Perajin memilih ke penggergajian swasta karena seketika langsung bisa dilayani, sehingga dengan cepat bisa mengolah bahannya. Tapi kalau di UPT Kayu harus antre," jelas Mustam, dibenarkan seorang perajin mebel di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Zainuddin (48). Meskipun, katanya, ongkos menggergajikan kayu di UPT Kayu lebih murah hanya sekitar Rp150.000/meter kubik, dibandingkan di penggergajian swasta yang bisa mencapai Rp175.000/meter kubik, bahkan kalau ramai bisa mencapai Rp250.000/meter kubik. "Meskipun ongkos di UPT Kayu lebih murah, tetapi masih banyak perajin mebel yang memilih menggergajikan kayunya ke penggergajian swasta, dengan perhitungan bisa cepat selesai," ujarnya.(*)
