Korban Keracunan Jenang Sumsum di Tulungagung Bertambah
Kamis, 15 Mei 2014 19:55 WIB
Tulungagung (Antara Jatim) - Jumlah korban keracunan jenang sumsum (sejenis bubur tepung) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terus bertambah, dari sebelumnya (Rabu malam, 14/5) tercatat sebanyak 24 orang menjadi 45 orang pada Kamis siang.
"Mereka dirawat di lima tempat berbeda dalam kondisi dan gejala sakit yang sama," kata dokter Puskesmas Kauman, dr Nurul Azizah, Kamis.
Selain di Puskesmas Kauman, sebagian pasien korban keracunan dirawat di RS Islam Tulungagung, RS Bhayangkara, dan Puskesmas Gondang.
Mereka rata-rata masuk ruang rawat inap setelah menjalani pemeriksaan awal di instalasi
rawat darurat (IRD) dan dinyatakan mengalami gejala keracunan yang sama dengan korban lain yang telah masuk lebih dulu.
"Secara umum kondisi para pasien sudah membaik. Sebagian sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan, tetapi sebagian lagi masih harus rawat inap karena masih mengalami disentri dan dehidrasi," jelasnya.
Hingga Kamis siang, jumlah pasien korban keracunan yang dirawat di Puskesmas Kauman tercatat sebanyak 31 orang, empat orang di Puskesmas Gondang, dan sisanya lagi dirawat di RS Islam Tulungagung, RS Bhayangkara, dan RSUD dr Iskak.
Seluruh pasien korban keracunan berasal dari dua desa bertetangga, yakni Desa Kates dan Banaran, Kecamatan Kauman.
Mereka diduga mengalami keracunan makanan jenang sumsum (bubur tepung) yang dijual nenek Indun (60) di Desa Kates dan dijajakan oleh pedagang sayur keliling bernama Sulis hingga ke Desa Banaran.
Jumlah sebenarnya korban keracunan jenang sumsum tersebut diperkirakan lebih banyak dibanding data yang dihimpun pihak Puskesmas Kauman maupun aparat kepolisian, karena beberapa korban (termasuk nenek Indun) hanya menjalani rawat jalan.
Banyaknya korban keracunan jenang sumsum ini disebut Kepala Puskesmas Kauman, dr Didik Nusantara sebagai status KLB (kejadian luar biasa), sehingga seluruh biaya perawatan maupun penanganan kasus sepenuhnya ditanggung pemerintah.
Kasus keracunan masal mulai terdeteksi masuk Puskesmas Kauman sejak Selasa (13/5) malam dan terus berlanjut hingga Rabu (14/5) petang dengan jumlah korban mencapai 24 orang lebih. (*)