Kediri (Antara Jatim) - Seorang warga bernama Sumini (17) asal Dukuh Damarwulan, Desa Laharpang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia setelah terbawa arus deras lahar hujan di kantong lahar Gunung Kelud (1731 mdpl) di desa setempat. "Korban saat itu hendak pulang sekolah ke rumah dan menyeberang sungai. Secara tiba-tiba air bercampur sisa material gunung turun, sehingga korban terseret arus," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP Budi Nurtjahjo di Kediri, Rabu petang. Ia mengatakan, saat korban hendak menyeberang cuaca memang sebelumnya turun hujan yang cukup lebat sekitar satu jam. Pelajar asal Dusun Laharpang, Desa Puncu/Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri itu tidak mengetahui jika ada air bercampur sisa material datang begitu saat ia menyeberang sungai sebagai penampung aliran lahar tersebut. Korban diketahui oleh warga terseret dan berusaha ditolong. Ia berhasil dibawa ke tepi sungai dan saat itu diperiksa masih ada detak nadi. Ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Kabupaten Kediri, tapi ternyata sudah meninggal dunia. Polisi, kata dia, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara sekaligus meminta keterangan sejumlah rekan dan keluarga korban. Sementara itu, jenazahnya sampai saat ini masih dirawat di RSUD Pelem, Pare, Kabupaten Kediri untuk keperluan "visum et repertum". Polisi, kata dia, sebenarnya sudah meminta agar warga menjauh dari aliran lahar, terlebih lagi saat penghujan, sebab air bisa datang sewaktu-waktu. Bahkan, air bisa membawa material vulkanik berupa pasir ataupun debu yang membahayakan nyawa warga. Peringatan bahaya aliran lahar saat hujan juga pernah diungkapkan oleh Ketua Satlak Penanggulangan Bencana Gunung Kelud Letkol Infanteri Heriyadi. Ia mengatakan, memang sepanjang jalur lahar berbahaya jika didekati, sebab bisa terseret arus. Untuk itu, ia meminta agar masyarakat tidak mendekati jalur lahar. (*)
Seorang Pelajar Tewas Terseret Lahar Hujan Gunung Kelud
Rabu, 16 April 2014 17:57 WIB