KPU Gresik: Pemilih Tanpa Undangan Bisa Gunakan KTP
Selasa, 8 April 2014 21:14 WIB
Gresik, (Antara Jatim)- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mempermudah syarat mencoblos bagi pemilih untuk menekan angka golput, yakni dengan menggunakan kartu tanda penduduk bagi mereka yang tidak mendapatkan formulir C-6 atau undangan.
Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Gresik Akhmad Roni, Selasa, mengatakan kemudahan syarat itu tetap mengacu pada pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih khusus (DPK) maupun DPK tambahan.
"Ini adalah cara alternatif untuk menyiasati bagi pemilih yang tidak mendapat formulir C-6 atau undangan, sehingga mereka tetap bisa datang ke TPS hanya dengan membawa KTP," katanya.
Bagi pemilih yang masuk dalam kategori DPK tambahan, akan diizinkan memilih satu jam sebelum TPS ditutup, untuk menghindari adanya mobilisasi warga dari satu TPS ke TPS lainnya.
"Ini sebagai bentuk antisipasi saja, jangan sampai di Gresik terjadi banyak golput dan jangan sampai pula menyalahgunakan mudahnya syarat ini, sebab kita tetap mengacu pada aturan yang ada," katanya.
Roni menjelaskan, dengan mengacu pada DPT, DPK serta DPK tambahan, berarti pemilih bersangkutan terbukti sebagai pemilih yang sah.
"Kalau mereka tidak terdata dalam DPT, DPK dan DPK tambahan, dari mana kami tahu kalau mereka adalah pemilih yang sah, sehingga hal ini wajib menjadi syarat," katanya.
Sementara itu, pihaknya tetap meminta kepada setiap Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) untuk lebih teliti mendata pemilih yang terdaftar dalam DPK tambahan, karena dikhawatirkan adanya mobilisasi warga saat pencoblosan.
"Dengan adanya pendataan dari KPPS, kita memastikan pemilih tersebut hanya terdaftar dalam satu TPS, sebab DPK tambahan kan orang yang tidak masuk dalam DPT maupun DPK, sehingga khawatir mereka akan menggunakan hak pilih berulang-ulang," katanya.
Ia berharap, kelonggaran ini akan mengurangi golput di Gresik yang pada Pemilu 2009 mencapai 36 hingga 40 persen. "Kami tidak ingin ada rakyat yang tidak merasakan kemeriahan Pileg 2014 ini," katanya. (*)